Senin, 08 November 2010

Air Minum Sehat Murah PureIt Rp 100 per Liter

Akhir Oktober 2010 saya pergi ke Makro atau Lotte Mart dan bersyukur ada penjualan pemurni air Pure It buatan Unilever seharga Rp. 499.000,- sudah termasuk PPN. Saya membelinya, karena murah dan nama besar Unilever serta tak perlu listrik atau gas.

Tadinya saya pikir alat pembuat air minum sehat murah ini hanya menggunakan filter, tetapi setelah membaca buku Panduan Penggunaan ternyata menggunakan filter-filter dan Chlorine sebagai pembunuh kuman (bakteri dan virus). Jadi mirip Air PAM dan telah lulus uji Environtmental Protection Agency (EPA) dari Amerika Serikat tentang menghilangkan bakteri dan virus berbahaya. Tentunya Unilever tak akan membahayakan konsumennya.

Air yang hendak digunakan sebaiknya air yang jernih, misalnya air PAM, Air Tanah/Sumur dan tentunya juga Air Hujan bahkan Air Payau-pun, jika terpaksa dapat digunakan walaupun tidak menghilangkan sepenuhnya rasa asin dan tentunya mempersingkat umur filter cs.

Saringan yang pertama adalah Saringan Serat Mikro untuk menyaring kotoran yang terlihat, misalnya pasir.
Saringan kedua adalah Filter Karbon Aktif untuk menghilangkan parasit dan pestisida berbahaya.
Tahap ketiga adalah Prosesor Pembunuh Kuman untuk menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat. Prosesor ini menggunakan Chlor dan berbau cukup menyengat, kalau kita mendekatkan hidung kita ke processor. Hal ini tak diterangkan oleh pramuniaganya, karena mungkin diperkirakan konsumen akan takut, padahal semua Air PAM pasti menggunakan Chlor dan kadang-kadang bau itu masih ada.
Tahap keempat disebut Penjernih yang sebenarnya berfungsi sebagai penghilang bau klor dan memang air yang siap minum itu sama sekali tidak berbau apa-apa dan rasanya yaa seperti air minum biasa.

Pada Sertifikat Uji Kelayakan yang ada pada pramuniaga saya lihat bahwa kemampuan alat ini untuk menghilangkan Zat Besi (Fe) sangat minim, sehingga alat ini tak cocok untuk air yang membuat bak mandi kita merah atau coklat.
Pada buku Panduan Penggunaan halaman 19 nomor 11.12 dinyatakan bahwa alat ini tidak menghilangkan sepenuhnya Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sodium/Natrium (Na). Berati alat pemurni air ini juga tidak cocok untuk Air Sadah atau air yang membuat sabun sulit/tidak berbusa.

Sebelum merakit alat ini (sangat mudah) sebaiknya membaca terlebih dahulu Panduan Singkat Penggunaan.
Wadah Transparan mulutnya ditutup plastik. Buka dan langsung rakit, jangan dicuci apalagi pakai sabun (anti sabun).
Pramuniaganya menyatakan Wadah Transparan berkapasitas 9 liter dan Wadah Atas juga berkapasitas 9 liter. Tidak Salah! Tetapi jika Wadah Transparan telah penuh terisi air, maka Wadah Atas harus sudah kosong, kalau tidak air akan meluap dari Wadah Transparan. Jadi kapasitas tampung alat pemurni air ini yaa 9 liter saja.
Untuk pemakaian pertama kali, semua air dari Wadah Transparan dibuang melalui keran dan selanjutnya air yang keluar yaa boleh langsung diminum.
Alat pemurni air ini tak boleh menggunakan air panas atau air es.

M U R A H !!!
Komponen Filter Karbon Aktif, Prosesor Pembunuh Kuman dan Penjernih memiliki masa pakai pemurnian 1500 liter air dan habisnya masa pakai ditunjukkan oleh indikator.
Pembelian komponen-komponen di atas secara paket (tidak bisa dibeli terpisah-pisah) seharga Rp. 150.000,-.
Artinya Air Minum Sehat ini per liternya cuma Rp. 100 saja (Rp. 150.000,- untuk 1500 liter air). Jauh lebih hemat daripada Air Minum Isi Ulang yang per galon 18 liter seharga Rp. 4500 (Rp. 250 per liter) atau mungkin lebih murah sedikit daripada merebus/mendidihkan air.

Kecepatan pemurnian air yang saya dapatkan (menggunakan air sumur pompa) adalah 100 ml/menit atau 6 liter/jam. Sedangkan menurut buku Panduan Penggunaan pada halaman 18 butir 11.3. alat pemurni air Pureit ini memiliki waktu rata-rata pemurnian yang bergantung pada kualitas air yang dimurnikan dan masa pakai processor, yakni antara 30-150 ml/menit atau antara 1,8-9,0 liter/jam.
Jadi jika digunakan untuk kantor, maka satu Pureit bisa memenuhi kebutuhan air minum antara 10-50 karyawan dan untuk penggunaan satu keluarga tentunya sangat berlimpah!!!

Di tahun 2016 ini, maka PureIt saya pensiunkan, setelah berbulan-bulan menganggur, bukan karena rusak, teapi saya tidak sabar dengan keluarnya air PureIt melalui keran yang menurut saya (sangat) kecil. Hal ini sudah saya tulis pada Update-1 25 Nopember 2011 di bawah ini. Sekarang ini saya memakai Forbes seharga Rp 799.000 (bonus 1 cartridge isi ulang), beli di Mitra10  yang saya rasakan jauh lebih praktis daripada PureIt dan tentunya cartridge isi ulang Forbes juga lebih murah daripada PureIt. Sebelumnya saya sudah pernah menulis tentang Forbes di: https://allsarwa.blogspot.co.id/2014/11/forbes-mirip-reverse-osmosis-portabel.html?showComment=1464612226333#c480453874668115099 

Tambahan 6 Desember 2010:
Sudah 7 pekan saya menggunakan dan meminum air Pureit. Selama ini tak ada keluhan apa-apa dan saya kagum akan kejernihan air minum hasil olahan Pureit, rasanya Aqua kalah bening deh (Maklum Aqua kan Jadoel, sedangkan Pureit kan Gadis Belia jadi Lebih Bening - Hehehe).
Satu-satunya yang mungkin menjadi keluhan/kendala adalah mindset (piktor) kita, yaitu masa iya air mentah cuma dituang doang lalu hasilnya bisa langsung diminum. Jadi secara guyon dapat dikatakan bahwa air hasil olahan Pureit itu memang benar-benar Sehat dan Bersih, kalau pikiran kita juga Sehat dan Bersih, sebaliknya air tersebut seolah-olah kotor, kalau pikiran kita juga kotor (PIKTOR gitu lo!). Hal ini mirip dengan orang Indonesia yang baru pertama kali ke Amerika Serikat dan minum langsung dari keran PAM, maka mungkin rada-rada takut dan geli.

Update-1 25 Nopember 2011
Setelah lebih dari setahun menggunakan PureIt terus menerus, maka saya dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
* Tampaknya kualitas Processor ber-chlor bawaan pabrik lebih baik dari isi ulangnya. Isi ulangnya lebih cepat habis (sudah menggunakan isi ulang yang ke-3). Ini juga tercium dari processornya, yang bawaan lebih berbau menyengat dari yang isi ulangnya.
* Keran PureIt keluarnya kecil, kurang lebih cuma setengah debit dispenser, tetapi memang tidak pernah menetes kalau digunakan. Jika mengisi segelas air, maka tidak terlalu terasa perbedaannya, tetapi jika mengisi Jug berkapasitas 1 liter saja, maka terasa betul lamanya, apalagi kalau isi PureIt sudah kurang dari setengah.
* Repot mengisi ulang PureIt, karena mulut Saringan Serat Mikro letaknya di atas dan cepat tidak lancar (bludak), walaupun saringan sering dibersihkan. Cara termudah membersihkan saringan PureIt yaitu dengan 'backwash', tempelkan bagian luar saringan pada mulut keran dan geser-geser sampai tampak putih kalau diterawang di lampu.
* Repot mengganti Germkill kit (kit isi ulang), terutama bagian penjernih yang sebenarnya adalah penghilang bau klor (sudah saya coba dengan air yang sedikit berbau dan ternyata baunya memang hilang, karena ada Carbon-active nya kan). Bentuk bagian yang di bawah ini cukup besar, sehingga yang tangannya kecil akan kesulitan mengantinya. Cara termudah yaitu jepit dengan paha itu alat dan buka pakai dua tangan, tetapi kalau paha anda lebih bermanfaat untuk menjepit yang lain, maka minta bantuan orang lain untuk memegang alatnya, jadi perlu 2 orang.
* Tutup processor yang ada indikator penggunaannya, kaitannya rapuh. Setelah PureIt digunakan setahun, maka ketika dibuka, kaitannya patah dan kaitan putih tersebut ternyata sangat rapuh setelah saya teliti dan pegang-pegang, mungkin bahannya tidak tahan uap klor. Saya sudah membawanya ke Sales Girl yang menjual dan katanya gak pakai itu juga gak apa-apa kan masih berfungsi PureItnya. Konyol! Yaa udah tahu dong. Tapi ini kan ibarat mobil kagak pakai bumper. Kalau mau katanya hubungi saja Suara Konsumen Unilever. Dari Sales Girl saya juga tahu alat ini dirancang untuk pemakaian 5 tahun, entah apa kalau sudah 5 tahun apa brodoli/rontok. Yang saya kuatir alatnya murah, tetapi makin lama kualitas fast-moving partsnya (Germkill Kit) makin jelek dan harganya makin mahal dan slow-moving partnya tidak tersedia, misalnya kalau kerannya patah atau mulai menetes, kalau dispenser kan kerannya banyak yang jual.
* KESIMPULAN: Kalau dibandingkan Aqua, alat ini jelas lebih murah dan Aqua market sharenya juga turun terus tergerus Air Minum Isi Ulang dan hal ini sesuai dengan Ilmu Biaya dimana kalau Bahan Tambang, misalnya emas yaa yang didistribusikan konsentratnya, tetapi kalau Air menjadi Air yang berkualitasnya lebih baik dimana volumenya tidak berubah banyak yaa yang processingnya paling dekat konsumen yang paling menguntungkan, apalagi biaya distribusi makin mahal. Jika PureIt dibandingkan dengan Air Minum Isi Ulang, maka sebaiknya pikir-pikir dulu, karena PureIt pasti lebih repot dan selisih harganya mungkin sangat kecil (Silakan Berhitung). Dugaan saya , kelak Aqua dan sejenisnya akan membuat Counter Air Minum Isi Ulang dengan harga yang sedikit lebih mahal daripada counter Air Minum Isi Ulang yang kini sudah ada, mungkin dengan sistem franchise.

Selanjutnya, Silakan tunggu Demineralisai Water untuk menjawab Komentar di bawah ini.

Sebelum anda membeli PureIt, sebaiknya anda membaca dahulu saingan PureIt: http://allsarwa.blogspot.com/2014/11/forbes-mirip-reverse-osmosis-portabel.html

Tambahan 10 Juni 2015:
Saat ini PureIt dijual lebih dari Rp 750.000 atau lebih dari 1,5 kali lebih mahal dari ketika pertama kali keluar, tentu saja perhitungan di atas perlu dihitung kembali. Tetapi saran saya, jika anda keluarga besar beli saja Air Minum Isi Ulang atau Forbes, karena Forbes dapat memberikan lebih banyak air minum per jamnya. Dan pertimbangkan PureIt atau Forbes, jika anda sendirian. Demikian juga jika anda senang minum kopi atau teh panas, maka PureIt samasekali tidak cocok.

Tambahan 15 Juni 2015:
PureIt Marvella menggunakan listrik untuk menghasilkan UV dan harganya kalau belum naik Rp 2.250.000,- Pada brosur/leaflet tentang PureIt Marvella tertera 'Penghematan PureIt Marvella' yang saya pikir perlu ditinjau kembali, karena sama sekali tidak menghitung pembelian PureIt Marvella atau Fixed Costnya. Unilever sebagai perusahaan yang besar tentu tahu betul apa itu Fixed Cost. Saya tidak tahu masa garansi PureIt Marvella, tetapi katakanlah PureIt Marvella tahan 5 tahun, walaupun mungkin bisa lebih, maka selama 5 tahun itu sparepart apa saja yang perlu diganti dan berapa biayanya, misalnya generator UV mati. Hanya dengan menghitung harga pembeliannya, maka dalam 5 tahun akan dipakai sebanyak 5 x 365 x 10 = 18250 liter air (sesuai dengan brosur, yaitu 10 liter per hari). Atau per liternya adalah 2250000/18250= Rp 123 Jadi harga per liter PureIt Marvella sesuai brosur Rp 133 harus ditambah Rp 123 menjadi Rp 256/liter, tidak termasuk biaya listrik. Diklaim satu GKK PureIt dapat menghasilkan 3000 liter air, tetapi hampir semua klaim itu tidak pernah tercapai dalam kenyataan, karena klaim dibuat dengan kondisi-kondisi tertentu. Jadi kalau klaim tidak terpenuhi, maka harga per liter airnya menjadi lebih mahal lagi.

Senin, 02 Agustus 2010

Alkaline Battery vs NiMH Rechargeable vs Eneloop

Baterai Alkaline mudah dijumpai di mana-mana dan mempunyai self discharge yang kecil yakni kurang dari 0.3%/bulan, karenanya banyak yang mengatakan awet. Ini tentunya orang yang penggunaan baterainya sangat sedikit. Katakanlah pemakaiannya hanya 2 pcs/biji per 2 bulan.

Baterai NiMH Rechargeable memiliki kelemahan, yakni Self Discharge-nya relatif besar hingga mencapai 20%/bulan, karenanya cocok buat orang yang pemakaian baterainya sedikitnya 4 pcs/biji per bulan, misalnya untuk Flash atau Shaver.

NiMH Rechargeable vs Eneloop
Eneloop adalah merek dagang dari Sanyo untuk Baterai NiMH Rechargeable Slow Self Discharge. Self Discharge Eneloop hampir mirip dengan Baterai Alkaline.
Tetapi saya menilai pemakaian Eneloop saat ini belum menguntungkan, karena Eneloop yang beredar di pasaran hanya sampai 2000 mAH dan harganya lebih mahal daripada Baterai Sanyo NiMH Rechargeable 2700 mAH. Jika Baterai NiMH Rechargeable 2700 mAH setelah di-charge tidak dipakai hingga sebulan, maka daya yang tersisa menjadi hanya 2160 mAH (karena kehilangan daya akibat Self Discharge). Ini berarti masih lebih tinggi daripada Eneloop yang hanya maksimum 2000 mAH. Jadi buat apa beli Eneloop, walaupun pedagang banyak yang menganjurkan pemakaian Eneloop. Pedagang selalu menganjurkan yang lebih mahal, karena untungnya lebih besar.

Sanyo, Sony, Energizer dan Maha Powerex
Yang umum di pasaran yakni Sanyo dan Sony, walaupun ada yang mengatakan mereka banyak yang palsu. Energizer sekarang juga mulai banyak, tetapi selain mAH-nya kecil, harganya juga mahal. ABC juga mulai mengeluarkan Charger dan Baterai NiMH Rechargeable, tetapi harganya malah lebih mahal daripada Energizer. Rupanya dengan semakin maraknya Baterai NiMH Rechargeable, maka ABC rupanya takut juga Pasar Baterai Konvensionalnya tergerus. Maha Powerex biasanya dijumpai di toko Photo dan harganya paling mahal.
Saya pilih Sanyo saja, karena harganya paling murah dan Charger-nya paling beragam.

Sanyo Eco Charger vs Quick Charger vs Refresh
Sanyo Eco Charger waktu untuk men-charge baterai mencapai 8-13 jam, jadi tidak saya pilih, walaupun paling murah.
Sanyo Quick Charger waktu untuk men-charge baterai berkisar antara 35 menit hingga 305 menit.
Sanyo Quick Charge dengan Fasilitas Refresh juga tidak saya pilih, karena Fasilitas Refresh lebih berguna untuk Baterai NiCd/NiCad sehubungan dengan 'Memory Effect', yakni baterai dikosongkan dulu sebelum di-charge agar dapat di-charge penuh. Padahal Pelarangan Pemakaian Baterai NiCd/NiCad telah didukung oleh Parlemen Eropa, karena Cadmium adalah logam berat/beracun. Memory Effect pada Baterai NiMH sangat kecil dan jika perlu setelah peng-charge-an 10x baterai dapat dikosongkan terlebih dulu dengan digunakan sebagai senter, baru kemudian di-charge.

Sanyo Quick Charger NC-MQR02N 2700 mAH
Beberapa spesifikasi mengenai Charger ini yang perlu diketahui adalah:
Voltage: AC 100-240 Volt
Output: 1275mA x 2 atau 565 mA x 4
Dual Channel
Lampu LED akan mati, kalau Charge telah usai
Dapat men-charge juga baterai Eneloop
Dapat men-charge hanya 1 buah baterai (maksimum 4 buah baterai)
Dapat sekaligus men-charge baterai AA dan AAA
Menurut Sanyo, Baterai dapat diisi ulang hingga maksimum 500 kali dan konon jika menggunakan Slow Charger atau Eco Charger, Baterai dapat diisi ulang hingga maksimum 1000x. Tetapi saya tetap menganjurkan untuk menggunakan Quick Charger mengingat melakukan isi ulang 10-20 kali saja sudah balik modal dibandingkan menggunakan Baterai Alkaline.
Ada juga Quick/Rapid Charger yang hanya membutuhkan waktu isi ulang 15-30 menit saja, tetapi bagaimana dengan ketahanan baterainya?
Dengan harga yang masih mahal telah ada pula Baterai NiMH Rechargeable AA 3800 mAH. Tetapi sekarang ini saya memilih yang 2700 mAH saja mengingat bahwa diperkirakan hingga beberapa tahun ke depan Baterai Berkapasitas 2700 mAH masih akan banyak beredar (mendominasi). Baterai Eneloop-pun suatu saat akan mencapai kapasitas 2700 mAH dan pada saat itu Eneloop sudah murah dan saatnya untuk dibeli.

Memenuhi Spesifikasi. Palsu atau Tidak?
Yang Menarik Charger yang saya beli jelas-jelas tercantum/tertera buatan Cina sedangkan Baterainya buatan Jepang padahal dibeli dalam satu paket/kemasan. Rupanya Sanyo takut, kalau Baterainya dibuat di Cina nanti Formula Kimianya dibajak/ditiru.
Charger yang telah saya beli dilengkapi dengan 4 buah baterai, tetapi saya sengaja mencoba men-charge masing-masing 2 buah baterai sekaligus saja dan mencatat hasilnya. Lama peng-charge-an adalah 142 menit dan 147 menit sedangkan menurut Leaflet Sanyo seharusnya 135 menit. Selisih yang terjadi saya perkirakan, karena Voltage PLN. Sebelum peng-charge-an telah saya ukur ke-4 baterai tersebut dan semuanya menunjukkan 0.01A dan dapat dikatakan Nol atau Kosong Total. Setelah peng-charge-an hasilnya berkisar antara 2.12-2.25A (Harap bedakan antara A dan mAH).
Dengan mengetahui Selisih Waktu Peng-charge-an antara Leaflet Sanyo dengan Sebenarnya yang hanya sedikit, kita dapat menyimpulkan Charger dan Baterainya adalah Barang Baik.

Beli melalui WEB atau jangan?
Tadinya saya perkirakan yang tercantum di WEB Indonesia harganya paling murah, ternyata itu hanya 'gimmick' atau iming-iming belaka. Banyak yang barangnya tidak ada atau katanya lagi kosong.
Berbekal data harga dari Internet saya ke Mal Mangga Dua dan menemukan satu toko kecil dan sempit bernama Micro Media (tak ada dalam internet) dan memberikan harga paling murah. Baterai Sanyo isi 2 buah di Internet yang paling murah Rp.55Ribu, tetapi di tempat ini hanya Rp.45Ribu. Saya katakan saya mau keliling dulu dan saya sambangi 4 toko photo yang besar dan mewah di Mal tersebut yang tercantum dalam http://bursa.fotografer.net/ dan ternyata harga-harga Chargernya lebih mahal Rp.50Ribu dibandingkan di Micro Media. Apa yang tercantum di Internet dan tampaknya murah ternyata hanya untuk sedikit barang yang tertera dalam Internet saja, sedangkan barang yang lainnya harganya Minta Ampun.
Saya kembali ke Micro Media dan penjualnya berkata, kalau di toko photo pasti lebih mahal, karena mereka ngambil dari kita. Alhasil saya membeli Sanyo Quick Charger NC-MQR02N include 4 buah Baterainya berkapasitas 2700 mAH seharga Rp.190.000,-.
Letak Micro Media kurang strategis, pandangan terhalang oleh tangga berjalan, berada di Lantai 4 No. 2C, seberang Yogya Dept. Store. Telp. 601.6579 & 612.8862.
Jika rekan sekalian memiliki info, boleh sharing atau hubungi:
gsarwa@indosat.net.id

Tambahan:
Setelah pemakaian berbulan-bulan, maka saya kagum betapa Galak dan Dahsyatnya Baterai Sanyo NiMH Rechargeable 2700 mAH (BUKAN Eneloop 2000 mAH lo!)

Rabu, 10 Maret 2010

Obat Tetes Air Mata Buatan dan Glaucoma (Update: End of October 2019)

Obat Tetes Air Mata Buatan ada 2 (dua) macam kemasan:

Obat Tetes Air Mata Buatan Steril kemasan 0,6 ml, kira-kira bisa untuk 10 tetes (cukup 1 tetes per mata, jangan 2 tetes. Pemborosan! Bagaimana kalau sampai meluber? Meluber berarti mata sudah cukup basah, jadi jangan ditambahi 1 tetes lagi).
Maksudnya Steril adalah Tanpa Pengawet dan dikemas kecil-kecil @ 0,6 ml, supaya 1 atau 2 hari sudah habis. Dipakai untuk mata yang sudah teriritasi (Panas atau Perih atau Gatal) dan kalau sudah tidak iritasi bisa menggunakan Obat Tetes Air Mata Buatan Botolan.
Paling Murah merek Cendo Lyteers (buatan RS Mata terbaik di Bandung, Indonesia dan Asia Tenggara). Harganya -/+ Rp. 20.000,- untuk strip isi 5 @ 0,6 ml.

Obat Tetes Air Mata Buatan Botolan sebenarnya Steril juga, ketika dikemas di pabrik. Karena isi botol cukup banyak, maka isinya tidak akan habis dalam 1 atau 2 hari dan karenanya diberi Pengawet. Walaupun telah diberi Pengawet, isi botol hendaknya dihabiskan dalam waktu 1 (satu) bulan, setelah tutup dibuka.
Untuk penggunaan terus menerus gunakan yang Botolan saja (bila mata tidak iritasi). Sehari 3X sampai 4X biasanya sudah cukup. Jika merasa kurang tentunya frekuensi penetesan dapat ditambah dan bukannya menambah jumlah tetesnya tiap kali dilakukan penetesan. Jadi melakukan penetesan 6X 1 tetes jauh lebih baik daripada 3X 2 tetes.
Dalam melakukan penetesan jangan telat-telat sampai mata perih (sudah mulai teriritasi kembali) yang mengharuskan kita untuk sementara memakai yang Steril lagi (0,6 ml atau 2X 0,6 ml sudah cukup).
Paling Murah merek Rohto Tears (lisensi Jepang) Rp. 8.190,- untuk 10 ml di Giant Department Store. Berturut-turut dengan harga yang relatif sama, tetapi dengan volume yang lebih sedikit adalah Insto Moist (7,5 ml) dan Visine Tears (6,0 ml).
Bagi yang memakai Contact Lens harus konsultasi dengan Dokter Mata terlebih dahulu, karena Pengawet Benzalkonium Chloride dan pengawet lainnya dapat mengendap pada contact lens.

Jangan menggunakan Obat Tetes Mata untuk Mata Merah sebagai Pelumas Pengganti Air Mata Buatan, karena Obat Tetes Mata untuk Mata Merah bekerja menyempitkan pembuluh darah mata, sehingga mata merah menjadi terlihat putih. Penggunaan terus menerus dapat mengakibatkan mata kekurangan Oksigen.
Mata Kering sebenarnya Mata Sehat hanya Kurang Pelumas.

Ciri-ciri Mata Kering adalah Panas atau Perih atau Gatal berkelanjutan untuk jangka waktu 1 (satu) bulan atau lebih terus menerus muncul tidak muncul tidak, apalagi jika sudah muncul pada pagi hari padahal belum banyak membaca misalnya. Umur 50 tahun ke atas dapat dicurigai mengalami mata kering. Dapat muncul lebih dini bagi pengguna contact lens dan mereka yang terus menerus terpapar AC. Diagnosa yang pasti hanya oleh Dokter Mata.
Mata dapat juga terasa Panas atau Perih, jika bulu mata salah tumbuh masuk ke dalam mengilik-ngilik mata. Kasus ini juga harus dibenahi oleh Dokter Mata. Bulu Mata tidak boleh dicabut, tetapi hanya boleh dibakar oleh Dokter Mata.
Mata terasa berair sebelah juga bisa disebabkan oleh mata kering. Lo kok bisa??? Terasa berair bukan berarti berair. Itu perasaan kita saja. Karena mata kering, maka mata berusaha mengeluarkan lebih banyak air mata dan hal ini yang menyebabkan mata terasa berair; Kalaulah benar air matanya keluar, maka komposisi air mata tersebut sudah tidak tepat lagi, karena dipaksa keluar padahal produksi sudah tidak sempurna. Perlu penambahan Air Mata Buatan. Tetapi mengapa yang terasa hanya sebelah? Sebenarnya dan biasanya kedua bola mata telah mulai kering, hanya saja salah satu dapat lebih parah dari yang lainnya dan bola mata yang lebih sensitiflah yang biasanya merasakan duluan. Jadi penambahan Air Mata Buatan harus pada kedua belah mata sekaligus.

Sejauh ini tidak ada hubungan yang significant antara Glaucoma dengan ObatTetes Air Mata Buatan Berpengawet, kecuali kita adalah Glaucoma Suspect. Senyawa Borat diperkirakan berpengaruh pada Glaucoma Suspect, karenanya pencuci mata Boorwater (senyawa Borat) sekarang ini juga sudah tidak digunakan lagi.
Glaucoma Suspect: Jika di antara keluarga sedarah ada yang terkena Glaucoma, maka kita harus rutin memeriksakan tensi/tekanan bola mata kita setidaknya setahun sekali. Adik atau Kakak Kandung yang terkena Glaucoma harus membuat kita lebih waspada dibandingkan misalnya salah satu orang tua kita yang terkena Glaucoma (resesif).
Hereditas atau Keturunan mempengaruhi bentuk bola mata kita dan mungkin juga Glaucoma.

Tambahan:
Setelah berbulan-bulan saya dapat menyimpulkan bahwa:
Visine Tears paling jelek menetesnya. Ingin satu tetes saja bisa menetes sampai dua tetes (Pemborosan).
Insto Moist paling baik menetesnya. Menetes dengan baik dan tetesannya kecil/sedikit.
Kalau menggunakan Visine Tears dan Insto Moist kadang-kadang masih sering perih.
Yang Paling Nyaman Rohto Tears dan hingga sekarang tidak pernah merasa perih. Tetesan Rohto Tears juga cukup baik, walaupun tidak sekecil/sesedikit Insto Moist.

Update-1 25 Nopember 2011:
Sudah lebih dari 2 tahun saya terus menerus menggunakan Rohto Tears dan sudah 2 kali saya ke dokter mata (setahun sekali) untuk kontrol Dioptri dan kemungkinan adanya Katarak. Selama ini tidak ada keluhan apalagi sampai ketergantungan terhadap pemakaian Obat Tetes Air Mata Buatan Botolan (Ini kan bukan Narkoba). Penggunaannya yaa memang harus terus menerus, kan produksi Air matanya sudah berkurang. Hal ini ibarat Air Ludah yang makin sedikit dan makin kental pada orang yang semakin tua, karenanya yaa perlu kontrol setengah tahun sekali untuk dibersihkan Karangnya. Jadi jangan tunggu sampai sakit gigi atau goyah semua lalu ompong, baru ke dokter.

Saya membeli Rohto Tears sekaligus 12 botol (1 lusin) Rp.78.000,- atau kalau diecer Rp.7.500,- per botol.

Update-2 28 Maret 2016:
Sudah beberapa bulan Rohto Tears tidak ada di pasaran dan Visine Tears lebih dulu menghilang. Saat ini Insto Moist dijual Rp 11.500,- di Superindo, sedangkan Cendo Lyteers dijual di apotik dekat rumah seharga Rp 29.700,-. Botol Insto Moist yang kecil 7,5 ml enak untuk dibawa-bawa, walaupun untuk membuka tutupnya yang tersegel untuk pertama kali cukup sulit, karena tutupnya licin dan berbentuk kerucut. Cendo Lyteers isinya 15ml atau 2x lipat isi Insto Moist. Tetesan Insto Moist kecil saja dan cukup untuk 2 jam, sedangkan tetesan Cendo Lyteers cukup besar/banyak dan cukup untuk 3 jam dan berasa agak kental. Insto Moist tentunya lebih efisien daripada Cendo Lyteers, tetapi jika Insto Moist tidak dijumpai tentunya dapat menggunakan Cendo Lyteers.

Update-3 Akhir Oktober 2019:
Promo di Superindo, Insto Dry Eyes (dahulu Insto Moist) Rp 14.925 menjadi Rp 13.450, Rohto Dryfresh (dahulu Rohto Tears) Rp 19,000 menjadi Rp 15,200. Catatan Visine Tears memang benar2 sudah didiscontinue, Rohto Dryfresh sekarang botolnya mengecil menjadi hanya terisi 7ml. Sedangkan harga Cendo Lyteers di apotik dekat rumah adalah Rp 36.000. Maka sekarang ini saya hanya membeli Cendo Lyteers dan Insto Dry Eyes.

Update-4 Nopember 2019:
Saya beli Cendo Lyters di Apotek Generik sekitar Rp 34,000. Jika uang/budget anda mencukupi, maka gunakan saja Cendo Lyters, terutama baru bangun tidur. Tetapi menggunakan Cendo Lyteers dan tambahan Insto Dry Eyes juga ok.

Catatan:
Jika anda menyukai artikel kesehatan, mungkin artikel saya ini juga dapat menambah pengetahuan anda http://allsarwa.blogspot.com/2014/01/tumor-marker-murah-nyaman.html dan http://allsarwa.blogspot.com/2015/02/sinusitis-perlu-tes-alergi-murah.html

Selasa, 16 Februari 2010

Sarwa Gunawan Serba Serbi Aneka Ragam

Blog ini dipersiapkan untuk menampung Serba Serbi Aneka Ragam yang belum dibahas di Blog-blog saya lainnya.

Blog-blog saya lainnya:

http://pembauran-sejati.blogspot.com/
Membahas tentang Pembauran Sejati di Indonesia dan di Belahan Dunia lainnya. Pembauran, Mixing ataupun Assimilation akan menjadi fenomena yang marak di masa yang akan datang. Mari kita songsong Pembauran Sejati.

http://mobil-timor.blogspot.com/
Membahas terutama Mobil Timor yang Murah, Nyaman tapi tidak murahan, tetapi tidak menutup kemungkinan membahas hal-hal lain yang berhubungan dengan otomotif.

http://kawin-campur-silang.blogspot.com/
Membahas mengenai Kawin Campur. Sebagian kecil orang menyebut Kawin Campur sebagai Kawin Silang.

http://serbasarwa.blogspot.com/
Membahas berbagai hal yang mungkin ada hubungannya dengan saya.

http://sarwagunawan.blogspot.com/
Membahas hal-hal khusus yang ada hubungan langsungnya dengan Sarwa Gunawan PERFECT ACTION The Former (PA).