Kamis, 06 November 2014

FORBES mirip reverse osmosis portabel

Sekarang ini di mal-mal sudah banyak dijual Forbes, biasanya tidak jauh dari PureIt http://allsarwa.blogspot.com/2010/11/air-minum-sehat-murah-pureit-rp-100-per.html, walaupun pemiliknya tentunya berbeda. Reserve Osmosis (RO) menggunakan membran dan listrik sebagai tenaga untuk mendorong airnya. RO menggunakan membran yang berpori-pori sangat kecil, sehingga hampir semua bakteri berbahaya tertahan dan airnya sangat bersih, walaupun menggunakan air sungai sekalipun. Kelemahannya harus menggunakan energi listrik yang besar dan harga membran yang mahal. Sebagai saudaranya dikembangkan serat atau partikel nano yang menyaring air dan menghasilkan air yang hampir mendekati kualitas RO, tetapi keuntungannya tidak perlu mengunakan listrik, cukup tenaga gravitasi (berat sendiri) atau tenaga mekanis.

Terdapat dua jenis alat Forbes, yang pertama untuk keperluan rumah tangga terdiri dari 2 jenis, dan lainnya untuk keperluan travelling. Yang untuk keperluan rumah tangga ada 2 jenis, yang paling murah bodynya plastik butek, sedangkan yang lebih mahal bodynya plastik bening. Yang lebih murah kapasitas airnya lebih sedikit, tetapi tidak ada perbedaan apapun antara keduanya. Hanya menggunakan satu filter yang mudah sekali menggantinya dan dijual dengan harga Rp130.000,-. Proses pembuatan airnya cepat (jauh lebih cepat dari PureIt) dan kerannya mengalirkan air juga lebih deras dari PureIt. Dan yang mengagumkan tanpa diminta sang SPG ikut mencoba Air Forbes, sedangkan berkali-kali saya tantang SPG PureIt tidak pernah ada yang mau ikut minum Air PureIt, padahal saya minum. Saya sendiri untuk percobaan hanya membeli Forbes yang untuk travelling, berupa botol plastik seperti milik pembalap dengan kapasitas lebih besar dan lebih besar juga dari kapasitas air minum 600ml. Harganya Rp165.000,- sudah termasuk filter seharga Rp90.000,-. Sejauh ini saya belum menggunakan air sungai, tapi baru air sumur dan semuanya OK. Di luar negeri bahkan ada alat semacam sedotan yang menggunakan nano filter, tetapi tentunya Botol Air Forbes jauh lebih praktis. Sedotan (straw) sebenarnya juga bermanfaat, terutama buat penjelajah, apalagi beratnya kurang dari 100 gram, kekurangannya yaa harus ada air yang disedot, bisa langsung dari sungai atau danau tanpa membawa-bawa air dalam botol. Mungkin untuk penjelajah ada baiknya membawa keduanya Botol Air Forbes dan sedotan. Keduanya harganya tidak sampai Rp 200.000,- masing-masing, hanya saja sedotan tersebut harus beli di Amerika, saya belum pernah menjumpainya di Indonesia.

Jika harga awal pembelian Forbes tidak menjadi kendala, maka saya anjurkan membeli Forbes daripada PureIt, apalagi Filter Forbes lebih murah.

Setelah beberapa minggu menggunakan Forbes Nectar, maka saya semakin jatuh cinta padanya. Walaupun pada saat membeli saya agak kaget, ternyata di dekat kerannya retak, jadi plastik beningnya rupanya getas, saya yakin Forbes yang lebih murah dengan plastik yang empuk akan lebih elastis. Setelah ditukarkan tanpa rewel-rewel, maka mulailah perakitannya yang jauh lebih mudah dari PureIt. Tampilan Forbes Nectar dari depan cukup langsing, berbeda dengan PureIt yang terlihat gemuk. Hanya saja dari samping Forbes Nectar cukup norak dengan banyaknya warna putih, lebih baik transparan saja.

Pengisian air Forbes Nectar sangat mudah, karena walaupun filter pertamanya kecil, tetapi dibuat seolah-olah ada didasar mangkok, sehingga memudahkan pengisian air menggunakan gayung, jauh lebih mudah daripada pengisian air pada PureIt yang lebih sulit dan lama. Tidak sampai 10 menit segelas pertama Forbes Nectar telah dapat dinikmati, padahal PureIt membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk menikmati air gelas pertamanya. Jangan takut mudal/meluap, isi saja tangki atas dan bawah Forbes Nectar sampai penuh, hal ini disebabkan Forbes Nectar memiliki pelampung yang dapat menyetop aliran air. Sedangkan pada PureIt, jika tangki bawah sudah penuh, jangan isi tangki atas, karena akan mudal/meluap. Yang juga menggembirakan adalah air yang mengalir melalui Forbes Nectar cukup deras, lebih kencang/deras daripada PureIt. Alhasil menggunakan Forbes Nectar banyak mengirit waktu dibandingkan menggunakan PureIt.

Forbes juga mengeluarkan versi mahalnya. Seharga Rp 2.990.000, maka kita tak perlu mengisi Forbes kita dengan gayung atau selang secara manual. Karena mahal, maka telah ada tempat untuk input saluran air masuk. Tak ada kelebihan apapun dari Forbes versi mahal ini, sistemnya sama dengan Forbes Nectar, kecuali ada tambahan lampu UV 20 Watt. Jadi sistemnya tidak beda dengan sistem air minum isi ulang. Klaim produsen untuk kit sistem filternya adalah dapat memproses 6000 liter seharga Rp 600.000. Hanya saja tetap harus melakukan pembuangan air kotor yang tak lolos saringan secara manual. Hasil pengolahan air Forbes versi mahal dengan pengolahan air menggunakan Forbes Nectar tak akan beda jauh. Kalau Forbes telah berani mengeluarkan Forbes Nectar dan versi di bawahnya, tentu hasil pengolahan Forbes Nectar dan versi di bawahnya sudah layak untuk diminum. Perlukah kita membeli versi mahal?

Forbes juga mengeluarkan versi ROnya seharga Rp 3.990.000. Karena RO yaa tentunya pakai membran. Sistem pembuangan air kotor atau yang di-reject oleh membran juga telah otomatis. Dengan beda harga Rp 1.000.000 versus Forbes seharga Rp 2.990.000, maka Forbes RO mungkin perlu dipertimbangkan, jika benar-benar membutuhkan RO, kalau tidak, yaa Forbes Nectar saja sudah cukup.

Pada tanggal 25 April 2017 atau sekitar satu setengah tahun setelah digunakan, ungkit pada keran copot, entah putus entah ada yang lepas. Karena letak ungkit tersebut agak terlindung, maka sulit dipastikan penyebabnya. Yang pasti airnya perlu dibuang dulu semuanya, baru dibongkar untuk mengetahui penyebabnya dan mereparasinya. Belum saya lakukan. Saya sudah ke Mitra 10 Kalimalang dan ternyata tidak ada pramuniaganya, entah kalau ngumpet. Saya mau beli keran dan pengungkitnya tersebut, kalau dak ada yaa terpaksa pakai dispenser punya, moga-moga cocok. 1,5 tahun berarti 1,5 x 365 x 7 liter = 3832,5 liter atau 213 galon x Rp 4000 air minum isi ulang per galon = Rp 852.000. Jadi kalau Forbes Nectar ini mangkrak, mak gak rugilah punya Forbes Nectar yang waktu beli harganya -/+ Rp700.000,- Toh saya belum pernah mengganti filter atas maupun bawahnya, sehingga bonus filter bawahnya masih utuh.

Esoknya air sudah sepenuhnya saya keluarkan dan ternyta dudukan pengungkit kerannya patah atau lepas dan tak dapat diperbaiki. Lubang tempat keran kecil, berarti harus pakai keran dispenser yang kecil (bukan yang drat semua,, tetapi yang hanya sebagian dratnya dan bagian ujungnya polos), bukan yang besar. Saya tahu, karena saya pernah memperbaiki dispenser dengan keran seperti ini, tetapi barangnya sulit dicari, istilah dari 10 penjual hanya satu penjual yang punya type ini. Untung saya masih ingat penjualnya dan moga-moga masih ada.

Keran dispenser telah saya dapatkan. Tetapi karena ukurannya kecil, maka satu dari dua ring plastik dari Forbes tidak bisa saya pasang, untungnya pada Forbes ini ada silikonnya, jadi tidak bocor. Berhubung kerannya kecil dan pendek, maka sekarang agak sulit untuk mengeluarkan airnya. Jadi kalau ada yang jual keran Forbes asli pasti saya beli.

Tambahan 20 Juni 2016: Tidak terduga filter atas/pertama cepat kotor, padahal air saya jernih. Setelah 10 hari, maka air hanya bisa tersaring pelan-pelan, tentunya hal ini memperlambat pengisian air. Saya lakukan backwash dengan menempelkan bagian luar filter pada air keran yang mengalir dan digeser-geser, hasilnya tidak bisa sebersih saringan PureIt, tetapi setelah dipasang kembali, pengisian Forbes Nectar berfungsi dengan baik. Setelah dipikir-pikir, mengapa saringan pertama Forbes Nectar cepat kotor, hal itu karena saringan Forbes Nectar lebih kecil daripada PureIt. Sebaiknya saringan pertama Forbes Nectar dibackwash seminggu sekali untuk pemakaian 7 liter per hari. Tetapi bagaimanapun Forbes Nectar masih tetap lebih unggul/praktis daripada PureIt.

Tambahan 27 Juni 2016: Waktu untuk mengisi air sebanyak 5 liter yang mau disaring ke Forbes Nectar, setelah 7 hari di-backwash adalah 4 menit, waktu untuk mem-backwash adalah 2 menit, sedangkan hari pertama pengisian air sebanyak 5 liter setelah di-backwash adalah 3 menit. Kesimpulannya, backwash mungkin perlu dilakukan setelah 5 hari, jangan menunggu seminggu.

Tambahan 27 Juni 2016: Setelah pemakaian -/+ 3 bulan atau pemakaian sekitar 200 liter, maka filter atas/pertama harus di-backwash tiap 2 hari. Harga filter tersebut -/+ Rp 20.000 atau -/+ Rp 100 per liter. Tetapi saya sampai saat ini belum menjumpai penjual yang menjual filter tersebut. Saya tetap memakai filter tersebut. Saya perhatikan dari filter kedua (nano filter) menetesnya air sudah lambat, tetapi ini masih mencukupi kebutuhan air saya yang sehari sekitar 7 liter. Pada saat penggantian filter nano, maka akan dapat dihitung biaya operasi per liternya secara keseluruhan.

Tambahan 3 September 2016: Di Lulu Department Store, Cakung, Forbes yang paling murah dan disebut Forbes Extra Tuff dijual dengan diskon 20 persen menjadi Rp 519.200 dari harga semula Rp 649.000 sampai dengan tanggal 15 September 2016.

CATATAN:Mungkin anda juga tertarik membaca:
* Tentang memilih waterproof yang paling tepat:
http://allsarwa.blogspot.com/2013/04/cat-acrylic-waterprof-tahan-lama.html
* Tentang memilih aki yang baik dan murah:
http://mobil-timor.blogspot.com/2010/06/accu-awet-tahan-lama-sejak-beli.html
* Tentang Lampu LED paling murah:
http://allsarwa.blogspot.com/2015/01/lampu-led-murah-rp-25000.html
* Tentang Negara Bangsa Indonesia:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2010/06/kawin-campur-choky-sitohang-menjaga.html