Senin, 18 Agustus 2014

Cek darah murah di mal

Di Laboratorium Klinik cek darah mengambil darah dari pembuluh vena, biasanya dari siku bagian dalam, sedangkan di mal atau banyak juga yang sudah memilikinya sendiri di rumah, karena portabel mengambil hanya setetes darah dari ujung jari atau disebut pembuluh kapiler. Hasilnya tak berbeda jauh, apalagi kalau hanya untuk indikasi belaka, misalnya tinggi atau rendah, sehingga perbedaan angka menjadi tidak penting.

Selain di mal, di apotek-apotek tertentu juga banyak yang menggunakan alat portabel tersebut dan semakin hari semakin canggih, sehingga perbedaan dengan hasil Laboratorium Klinik menjadi semakin mengecil.

Saya baru saja dari Summarecon Mal Bekasi, di Lantai Dasar terdapat Guardian, Century dan Watson. Century dan Watson letaknya berdekatan, sedangkan Guardian terletak di ujung satunya dari gedung. Di Guardian saya cek gula darah dan bayar Rp.10.000 tanpa diberi catatan apapun dan menurut Guardian program Rp.10.000 ini tidak untuk setiap hari, hanya hari Senin. Hasilnya 139. Guardian menggunakan alat One Touch Portable. Setengah jam kemudian setelah keliling mal saya cek darah lagi di Watson dan hasilnya 118. Turun, jelas telah terjadi pembakaran gula walaupun hanya berjalan tanpa henti di mal tanpa perlu olahraga. Watson menggunakan alat Bene Test Portable, hebatnya satu alat ini bisa digunakan untuk mengetes macam-macam dengan menganti kartunya, persis SIM Card, hanya tak perlu membuka cover dan cukup disisipkan di bagian bawah alat. Taripnya cuma Rp.6.000 dan diberi katu pemeriksaan, hanya saja Watson tampak kurang senang, karena hanya ini yang saya test dan mereka mengharapkan saya mengetes yang lainnya juga, saya katakan saya mau cek Ureum Darah, tapi gak ada kan. Di Century cek gula darah taripnya Rp.12.000 dan saya tidak tanya lebih lanjut, masa 3x periksa darah dalam selang waktu yang singkat.

Watson terdapat di Kelapa Gading dan di Bekasi juga ada di Metropolitan Mal, Mega Mal Bekasi dan  Galaxy Grand Park Mal. Yang bisa dites adalah Gula Darah, Kolesterol, Trigliserida, Asam Urat dan Haemoglobin. Gula Darah tarifnya paling murah, yang lainnya lebih mahal, tetapi mungkin tetap lebih murah daripada di Guardian dan Century.

Mengingat tes darah sekarang sudah murah, maka ada baiknya sesekali memeriksakan darah anda, walaupun tak terlihat gejala apapun, karena kalau sudah ada gejala biasanya yaa sudah tidak ringan lagi.

* Gula darah, sebaiknya dilakukan tes mulai umur 20 tahun dan kalau masih normal perlu diulang tiap 2 tahun sekali. Sebaiknya melakukan tes Gula Darah Puasa, setelah 10 jam puasa makan, tetapi minum air putih tetap boleh. Tidak perlu tepat 10 jam asal masih dalam rentang 8-12 jam. Jika sudah makan, maka tingkat gula darah yang paling tinggi dicapai, setelah 2 jam selesai makan dan mengetes tidak pas 2 jam tidak apa-apa (kisaran 1 jam 45 menit hingga 2 jam 15 menit), karena akan memberikan hasil yang relatif sama, toh hanya untuk indikasi anda masih normal, sudah Pre-Diabetes atau malah sudah Diabetes. Jika tidak normal ada baiknya melakukan Glukosa Toleransi Test di Laboratorium Klinik Prodia yang biayanya 2x tes Gula Darah biasa (di Pramita tarifnya jauh lebih mahal, tetapi glukosanya wangi jeruk) untuk memastikan tingkat Diabetes anda. Glukosa Toleransi Tes mengukur Gula Darah Puasa, kemudian diberikan minuman glukosa yang harus dihabiskan dalam waktu 5 menit (gratis) dan kita tak boleh makan apapun, kecuali minum air putih sampai pengambilan Gula Darah 2 jam pp, maksudnya 2 jam setelah makan (minum cairan glukosa tadi). Beberapa Laboratorium Klinik mengharuskan kita mendapat rujukan dokter yang bisa saja dari dokter laboratorium Klinik yang bersangkutan. Bisa juga tes Gula Darah Puasa, kemudian minum minuman kaleng dengan kalori -/+ 300 dan 2 jam kemudian tes Gula Darah Sewaktu. Di Amerika, minum minuman kaleng ini sudah banyak dilakukan, karena minum cairan glukosa kadang-kadang membuat mual sebagian orang dan bisa muntah, kalau muntah yaa harus diulang lagi.
* Kolesterol Total, sebaiknya dilakukan tes mulai umur 30 tahun dan kalau masih normal perlu diulang tiap 2 tahun sekali. Jika hasilnya di bawah 200 yang berarti normal, maka anda tidak perlu tes LDL dan HDL, walaupun kalau anda ke Laboratorium Klinik pasti ditawarkan juga LDL dan HDL, katanya sekalian, ini jelas buang-buang uang. Seseorang yang telah tes 3x selalu Kolesterol Totalnya di bawah 200, biasanya seumur hidup Kolesterol Totalnya akan normal, tetapi setelah usia 60 tahun boleh sesekali cek Kolesterol Total, siapa tahu ada perubahn hormonal, karena tingkat Kolesterol Total 70 persen dipengaruhi oleh hormon di hati, sedangkan sebenarnya hanya 30 persen yang dipengaruhi oleh makanan.
* Trigliserida, kalau kolesterolnya normal, biasanya Trigliseridanya juga normal, tetapi boleh juga dicek sekali-sekali. Harus melakukan 12 jam puasa makan, walaupun 10 jam puasa makan tidak masalah, karena hasilnya tak beda banyak. Seperti halnya Kolesterol Total, maka Trigliserida yang normal biasanya akan normal seumur hidup.
* Asam Urat, hanya perlu dilakukan tes, kalau anda merasa kaku persendiannya, terutama jari-jari tangan. Supaya sembuh dari Asam Urat anda cukup diet protein tinggi, misalnya tidak makan emping mlinjo, jeroan dan otak dan kalau nyeri banget yaa perlu diberi obat untuk menurunkan kadar asam urat tersebut. Asam Urat sifatnya tidak menetap, seperti halnya Diabetes, Kolesterol ataupun Trigliserida.
* Haemoglobin atau Hb, sekarang ini orang di kota boleh dikatakan tak ada yang Hb-nya kurang, apalagi kalau badannya gemuk. Kalau anda lemas atau cepat capai bisa jadi anda memang kurang istirahat atau terkena virus, tetapi Hb anda siih normal. Jadi jangan buang-buang uang, kecuali anda sakit berat yang lama.

Tambahan 17 Juni 2015: Saya cek SGPT di Guardian dengan hanya membayar Rp 25.000. Tes ini untuk mengetahui jantung atau terutama liver/hati bermasalah atau tidak. Jika melebihi batas, maka perlu tes lagi 2 minggu kemudian dan kalau perlu berikut SGOT, karena terlalu lelahpun SGPT dan SGOT dapat naik. Tetapi jika SGPT sangat tinggi, katakanlah 2x batas normal, maka segeralah ke dokter. Sebenarnya yang menyelengarakan tes darah ini bukan Guardian, tetapi penjual suplemen Nutrimax (anak usaha Guardian) dengan menyewa tempat. Tes darah dilakukan dengan menggunakan alat Reflotron yang dapat sekaligus mendeteksi Trigliserida, Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat, Kreatinin, SGOT, SGPT dan Hb. Dulu dapat juga mendeteksi HDL. Rata-rata biayanya Rp 25.000, kecuali Gula darah dan Hb Rp 20.000, sedangkan Kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal Rp 28.000. Untuk mengecek Gula Darah sebaiknya menggunakan alat portabel saja yang lebih murah. Alat Reflotron besarnya kurang lebih seperti kubus 20cm, tetapi memiliki printer untuk mengeprint hasilnya, sayangnya tidak bisa mengeprit nama pasien/konsumen. Untuk yang lainnya sebaiknya mengetes menggunakan alat Reflotron ini yang biayanya jauh lebih murah daripada di Laboratorium Klinik. Sayangnya program ini hanya ada sekitar seminggu dan pindah ke Guardian lainnya. Yang tersering dikunjungi adalah Kelapa Gading dan Metropolitan Mal Bekasi, kurang lebih sebulan sekali dan sebaiknya telepon dulu ke nomor (021) 625.9787 untuk memastikan keberadaannya dan saya sudah pernah telepon. Saya telah dua kali tes darah menggunakan alat ini dalam 2 kesempatan yang berbeda. Yang pertama tes Kreatinin dan saya compare dengan tes di Laboratorium Klinik, dan hasilnya tidak jauh berbeda.

Tambahan 25 Juli: Di Grand Galaxy Mal, Century terletak di lantai paling bawah dan di lantai atasnya ada Watson dan Guardian. Saya ke Watson terlebih dahulu, tetapi Watson kehabisan strip untuk mencek Trigliserida. Saya beli Colgate Sensitive Gum 120gr seharga Rp 27.500 dan kalau mau beli Colgate Sensitive 120gr dengan diskon seharga kurang dari Rp 20.000 harus membeli dengan total minimal Rp 30.000. Saya ke Guardian dan ternyata Reflotonnya belum sampai di Grand Galaxy Mal, yang menurut penjaganya biasanya awal bulan dari Selasa-Minggu, karena hari Senin marketingnya libur. Tetapi saya ke Guardian tidak sia-sia, karena yang di Watson seharga Rp 27.500, di Guardian hanya Rp 16.500, demikian juga Colgate Sensitive 120grnya juga hanya Rp 16.500. Bahkan balsem Vicks yang didiskon dan tinggal 3 buah, malah disuruh borong semua, jika saya mau. Saya tanya apakah tidak keberatan, jika saya membeli barang diskonan semua dan mereka tidak berkeberatan.

Tambahan 25 Juli: Saya baru cek Trigliserida menggunakan Reflotron seharga Rp 28.000, tetapi tidak puasa, sehingga bisa dianggap Trigliserida sewaktu. Hasilnya 132, atau lebih kecil dari 150, jadi masih aman. Dengan puasa, maka hasilnya biasanya hanya 50. Jadi untuk mengecek Trigliserida sebaiknya melakukan puasa terlebih dahulu. Ini berbeda dengan gula darah sewaktu dengan gula darah 2 jam pp (setelah makan), setelah puasa terlebih dahulu, yang biasanya hasilnya tidak jauh berbeda, terutama yang gula darah sewaktunya masih di bawah 200.

7 komentar:

  1. Pak Sarwa, saya dan keluarga dibuat kagum oleh ulasan Bapak. Sangat detil dan perfeksionis sekali sampai mau cek darah 3x hahaha.

    Pak kalau ada kesempatan mungkin bisa membahas perihal produk asuransi. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sama sekali tidak punya asuransi, tetapi tentu saya tahu sedikit-sedikit tentang asuransi.

      Asuransi itu berdasarkan statistik, jadi tidak ada perusahaan asuransi yang mau rugi. Besarnya premi sudah diperhitungkan.

      Perlukah kita asuransi, jawabnya tidak perlu, buat mereka yang dapat menabung, toh asuransi tidak mengcover semua penyakit, apalagi tidak semua bisa diganti oleh asuransi, selalu ada bagian 'own risk', kecuali asuransi kematian, dimana yang mati tidak bisa menikmatinya, karena sudah mati.

      Buat mereka yang lebih sehat dari rata-rata kebanyakan orang, maka asuransi kesehatan tidak perlu, lebih baik menabung.

      Jika anda memang penyakitan dan sudah terdekteksi kanker misalnya seperti salah seorang artis lawas, maka BPJS lah yang paling tepat, karena asuransi sudah tidak mau meng'cover' orang yang jelas-elas sudah sakit kanker.

      Unit link yang merupakan perpaduan Asuransi dan Reksadana adalah suatu hal yang konyol, karena asuransi adalah mengalihkan resiko, sedangkan reksadana itu menambah resiko, makanya banyak unit link yang rugi.

      Jika ingin membeli reksadana bisa dicoba beli di Commonwealth Bank yang merupakan supermarket reksadana dan biaya pembelian melalui onlinenya hanya setengah tarif dari yang biasanya dipungut oleh vendor lainnya.

      Hapus
  2. pak. boleh minta ulasanya tentang SGOT. karena msh kurang paham.

    SGPT tinggi indikasi gangguan hati\liver & jantung.

    tapi utk SGOT tinggj apa dampaknya?

    untuk guardian kata bapak mereka jual produk nutrimax. apakah bisa mengatasi SGOT dan SGPT yg tinggi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. SGPT itu lebih spesifik liver, tetapi bisa juga jantung bermasalah. SGOT itu lebih luas lagi, terlalu capekpun SGOT bisa tinggi. Jadi, jika SGPT atau SGOT di atas normal, tetapi belum dua kali lipat batas normal, coba tes sekali lagi 2 minggu setelah pengetesan pertama. Jika belum normal, lebih baik ke dokter. Kalau diperhatikan sekarang ini penjualan suplement, vitamin dan mineral gila-gilaan, harganya bisa Rp 200.000 lebih, sesuatu yang tidak perlu mengingat makan sehat jauh lebih baik, Beli telor sekitar Rp 20.000 per kilogram, jauh lebih baik. Telor direbus saja, kalau diceplok atau diproses lebih lanjut, proteinnya banyak yang hancur, bahkan kalau diorak-arik proteinnya tinggal 40 persen. Makan telor sehari 2 atau 3 butir tidak masalh, karena sifat telor itu kolesterolnya normal, artinya kolesterol baik dan jahatnya seimbang. Saya sudah menjalankan ini puluhan tahun dan kolestoral total saya tidak pernah melebihi 200. Mereka jualan suplement mahal, karena banyak orang tidak tahu apa itu sebenarnya supplement dan jualan obat itu semakin sulit. Sepupu saya apoteknya ditutup, karena rugi. Kalau mau beli obat murah, belilah secara online, banyak yang bisa diperbandingkan. Beli di rumah sakit biasanya paling mahal.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. Sharing anda cukup menarik nih. Ada satu yang cukup menarik perhatian saya. Anda katakan bahwa "sifat telor itu koleksterolnya normal, artinya kolesterol baik dan jahatnya seimbang". Yang ingin saya tanyakan, apakah ini hanya berlaku untuk telor ayam kampung atau semua jenis telor ayam? Karena yang selama ini saya ketahui justru kalo makan telor (dimasak apapun) sebaiknya kuningnya jangan dimakan karena mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Kecuali untuk jenis telor ayam kampung. Nah, bagaimana itu penjelasannya bos?? Trims.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Digoreng, tentunya minyaknya mengandung kolesterol. Kuning telor itu banyak mengandung vitamin, kalau putih telor banyak mengandung protein, makan saja semuanya dan telor direbus dengan kulitnya itu yang paling baik.

      Hapus