Jumat, 05 April 2013

Cat Acrylic Waterprof Tahan Lama

Sebenarnya semua cat acrylic bahan dasarnya sama, apakah itu cat tembok, cat genteng maupun cat waterproofing. Komposisi Cat Acrylic adalah Acrylic, Poly Vinyl Acetate (PVA), Vinyl, Filler/Pengisi dan Pigment/Pewarna. Cat 100% Acrylic harganya paling mahal, walaupun masih lebih murah daripada Cat 100% Poly Urethane (PU). Acrylic itu mahal, bahkan untuk Cat 100% Acrylic, 50% biayanya hanya untuk Acrylic itu sendiri. Oleh karena itu, walaupun menyatakan sebagai Cat Acrylic (bukan 100% Acrylic), maka cat tersebut dioplos dengan PVA yang harganya relatif sangat murah. Semakin banyak Acrylicnya semakin baik mutunya, tetapi yaa semakin mahal harganya. PVA itu adalah bahan dasar lem kayu bewarna putih seperti FOX. Saya pernah mencampur semen putih dengan lem tersebut untuk melabur wuwung dan setelah 2 tahun mulai rembes (walaupun belum bocor), rupanya PVAnya tergerus Air.

Cat Acrylic yang pelarutnya air, biasanya disebut juga Latex Paint (istilah Amerika), walaupun tak ada hubungannya dengan (karet) Latex. Di Eropa, Latex Paint disebut Emulsion Paint. Latex Paint atau Water Base Paint harganya sedikit lebih mahal daripada Oil Base Paint yang bepelarut Solvent/Thinner, karena yang berpelarut air pengeringannya bertahap (lebih sulit membuatnya), larut ketika masih mengandung air, tetapi tak larut ketika sudah benar-benar kering.

Cat Exterior mengandung Anti-UV, sedangkan Cat Interior tidak, tetapi semua Waterproofing setahu saya sudah mengandung Anti-UV.

Waterproofing sebenarnya dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu yang hasilnya berupa membran dan yang mirip cat.

Membran
Waterproofing yang paling banyak dipakai di Indonesia, yaitu Aquaproof yang akan menghasilkan membran tebal, oleh karenanya 1kg Aquaproof hanya untuk 1 meter persegi target. Aquaproof banyak dipakai, karena mungkin nama besar, atau mungkin juga karena permintaan tukang. Tukang senang dengan Aquaproof, karena pengerjaannya lebih mudah dan cepat daripada waterproofing yang mirip cat. Jika ada retakan katakan 3 milimeter, maka oleh tukang dikuas saja tanpa memberinya kasa/membran. Usia pakai Aquaproof paling lama 2 tahun, setelah itu membran akan terkelupas dengan sendirinya dan kalau kita tarik yaa bisa seperti selaput karet. Mungkin usia pakai yang hanya 2 tahun ini juga disukai tukang, supaya dipanggil lagi dan harga aquaproof kan mahal dan harus memakai berkaleng-kaleng, sehingga biaya bahan waterproof menjadi mahal dan upah tukang jadinya kelihatan murah. Hal serupa adalah mengapa dokter yang tarifnya Rp150,000 atau Rp250,000 memberikan obat yang mahal pula dan tidak yang murah padahal khasiatnya sama.

Penjelasan foto: Tampak dinding dalam yang 'hamil' dengan diameter lebih dari 10cm di sebelah kiri dan kanan bawah foto. Terbukti waterproofing membran memang elastis, tetapi tidak dapat menahan tekanan negatif, jadi waterproofing membran harus diaplikasikan pada dinding luar untuk menahan kebocoran tekanan positip dari luar.

No Drop, walaupun pendatang baru, tetapi penjualannya lumayan. Yang ini juga membran tapi lebih encer, jadinya netes kemana-mana dan tentunya menjadi semakin boros.

Sil-on juga membran dan celakanya warnanya tak bisa rata, terjelek dari semau waterproofing yang pernah saya coba.

Waterproofing Paint
Yang terbaik dari waterproofing bersifat cat adalah Ultraproof. Depo Bangunan dan terutama Mitra 10 sering memberi diskon, sehingga per gallonnya hanya Rp123,500. Karena Ultraproof bersifat cat, maka retakan 1 milimeter saja tak akan tertutup dengan satu kali kuas saja . Cara terbaik dan seharusnya adalah memberinya membran yang terbuat dari kasa, fiberglass dsbnya. Jangan pakai fibreglass, karena selain mahal juga kaku, sehingga tidak cocok untuk permukaaan yang lengkung/patah. Kasa yang berbentuk kaos dari Aquaproof sebaiknya juga jangan dipakai, karena mudah menggulung dan mulur-mulur. Yang terbaik pakai Bitaforce yang tipis dan bisa disobek menggunakan tangan tanpa perlu gunting, sayangnya hanya dijual di Depo Bangunan. Beri beberapa titik dengan kuas plus waterproofing untuk lokasi yang akan diberi Bitaforce, tempelkan Bitaforce tersebut dan kemudian sapu dengan kuas bercat waterproofing (irit dan cepat). Ultraproof 1 kilogram bisa untuk 2 meter persegi target (minimal 2x lebih irit daripada Aquaproof), terlebih lagi harga Ultraproof per kilogramnya juga lebih murah daripada Aquaproof. Ultraproof tahan 5 tahun (coba bandingkan dengan ketahanan Aquaproof yang hanya maksimal 2 tahun). Hanya saja warna Marine Green Ultraproof memudar sedikit demi sedikit menjadi hampir putih, sedangkan yang berwarna Harvest (cokalt) Ultraproof hanya memutar sedikit dalam kurun waktu 5 tahun.

Waterproofing AM mirip Ultraproof dan sudah diaplikasikan lebih dari 4 tahun dengan warna yang sedikit memudar. Kemasan Waterproofing AM 1 kilogram selalu berisi uang Rp1,000 (dak pernah nemuin lebih tuh) dan sebagai pelopor tutup berulir, sehingga kalau baru terpakai sebagian bisa dipakai lain kali dan saya pernah mencobanya setahun kemudian dan ternyata cat masih baik hanya saja agak kental. Tutup berulir kini juga digunakan oleh Ultraproof.

Sika Raintite agak encer dan cocok untuk mengatasi retak rambut, hanya saja warna CoroRednya tidak sesuai dengan contoh warnanya (lebih ngejreng). Sika Raintite paling murah ada di Raja Bangunan, Bekasi seharga Rp124,500 per gallon. Untuk barang-barang Sika lainnya memang paling murah dan komplit yaa di Raja Bangunan.

100% Waterproofing
Yang dimaksud dengan 100% Waterproofing adalah dapat dipakai untuk kolam renang atau tempat yang tergenang air. Yang terbaik adalah DryLock yang dijual di Ace Hardware. DryLock Water Base harga per kilogramnya sedikit di atas Rp100,000 dan kurang sedikit dari Rp100,000 kalau lagi ada diskon. DryLock Oil Base harganya sedikit lebih murah daripada DryLock Water Base, tetapi saya anjurkan pakai yang Water Base saja, karena siapa bisa menjamin yang akan dicat benar-benar kering sebagai syarat menggunakan Oil Base (minyak tidak dapat bersatu dengan air!).
Saya sudah menggunakan untuk dak beton dan bak kamar mandi selama lebih dari 2 tahun tanpa ada keluhan dan digaransi selama 10 tahun. Ada yang digaransi selama 15 tahun yaitu DryLock Premium, tetapi tidak saya rekomendasikan, karena tak mengandung silika (penjualnya mengatakan mengandung silika juga dan sangat lembut), padahal silika denagn kekasaran/kehalusan yang berbeda-beda penting untuk menutup retak-retak rambut, walaupun hasil catnya mirip amplas dengan kekasaran sedang yang ternyata sulit sekali untuk melukai kita. Satu hal keuntungan lainnya adalah DryLock 100% Waterproofing ini dapat diwarnai sesuka kita oleh Ace Hardware tanpa tambahan biaya dan ternyata tanpa mengaduk cat waterproofing ini sebelum dipakai warnaya tetap homogen.
Kemasan DryLock buatan Amerika ini terbuat dari Kaleng (bukan Plastik) yang tutupnya mudah dibuka dan ditutup kembali dengan rapat. Bahan kaleng konon lebih ramah lingkungan daripada plastik. Karena alasan lingkungan pulalah Cat Oil Base berangsur-angsur menghilang digantikan oleh Cat Water Base.

Aquatite dari Bondall (Australia) harganya Rp100,000/kg, walaupun saya pernah membelinya Rp90,000/kg waktu ada promosi. Sama sekali tidak saya rekomendasikan, bukan karena tidak mengandung Silika, tetapi karena mudah terkelupas.
Penjelasan foto: Setelah setengah tahun Aquatite mulai mengelupas, jika diaplikasikan pada dak beton.

Masterproof yang harganya lebih mahal dari Aquaproof, tetapi masih lebih murah daripada Aquatite tidak saya coba, karena saya tidak melihat keunggulannya dengan harga semahal itu.

Biaya Murah DryLock
Pertama-tama dibahas dulu mengenai plat beton, plat beton pinggirnya selalu ada ringbalknya (balok pengitarnya) dan perlu diingat plat beton atap tebalnya hanya sekitar 7-10 centimeter dan jelas campuran betonnya bukan untuk kolam renang atau bak mandi dimana tak boleh ada rembesan apalagi sampai bocor. Campuran kedap air adalah 1 semen, 2 pasir, sedangkan untuk plat beton tentunya pasirnya lebih banyak, karena itu pasti rembes. Harus dipastikan apakah rembes atau bocor, sehingga dapat bocoran berember-ember. Kalau bocor berarti ada keretakan struktural yang besar, tetapi hal itu sangat jarang terjadi, mengingat plat beton itu bentuknya tetap, karena dikelilingi oleh ring balk. Kalau plat beton rembes dan hanya menetes apalagi sehari cuma dapat segayung, sebenarnya hal itu adalah hal yang biasa, tetapi tentunya mengganggu, apalagi kalau hal itu terjadi di kamar tidur. Kenapa rembes, selain karena sifat betonnya yang porous atau berpori-pori, maka genangan air menjadi suplai terus menerus untuk rembesan, sedangkan jika genangannya sedikit, maka biasanya belum sempat menetes sudah menguap atau kering terlebih dahulu. Jadi seboleh dapat dipastikan tidak ada air yang tergenang di plat beton, tidak perlu semua plat beton di semen kembali, tapi cukup yang tergenang saja. Jika hal ini belum juga menolong, maka dapat digunakan DryLock Water Base dan tidak perlu seluruh plat beton dicat DryLock, tetapi cukup tempat-tempat yang diperkirakan rembes. Sisa DryLock Water Base yang belum habis dapat disimpan hingga satu tahun dengan kualitas yang sama dan dipergunakan untuk memperluas area yang di DryLock jika diperlukan. Itulah sebabnya memakai DryLock Water Base dan bukannya DryLock Oil Base. Perlukah kita memakai mesh atau kasa atau fiber, jawabannya tidak perlu, karena retak rambut tidak akan bertambah besar, yang pasti memakai semua itu akan menambah biaya dan juga pemakaian Dry Lock.

Biaya pemakaian DryLock di akhir tahun 2014 adalah Rp60.000,-/meter persegi.
Beberapa orang mengkeramik plat betonnya dan tentunya semua luas plat beton, biayanya Rp125.000,-/meter persegi. Cara ini sebenarnya cukup efektif, karena semen/lem untuk merekatkan keramik, kemungkinan sudah menutup sebagian besar retak rambut, keramik tidak meresapkan air dan mungkin hanya natnya saja yang jumlah luasnya sangat sedikit dibandingkan keseluruhan luas plat. Bagaimanapun menggunakan DryLock jauh-jauh lebih murah, karena yang dicat kan tidak perlu seluruh luas plat beton.

Perlu diingat bahwa Cat Waterproof itu biasanya tidak tahan air tergenang, misalnya Aquaproof, tetapi DryLock tahan air tergenang, karena sebenarnya diperuntukan buat kolam renang. Saya sendiri sudah melapisi Bak Mandi saya dengan DryLock dan tentunya selalu tergenang, sudah bertahun-tahun.

Penjelasan foto: Cukup Nat dan retakan pada porselennya saja yang perlu di-DryLok, biasanya sudah tidak bocor lagi, terutama untuk nat yang cukup lebar.

Di tahun 2016, saya mencoba Cat Acryling Waterproofing. Maximum Strech buatan Ames terdapat di Ace Hardware seharga Rp 569.000 per gallon. Tidak disebutkan bahwa cat ini 100 persen Acrylic, tetapi dari video yang saya saksikan mereka mengklaim dapat melar hingga 750 persen, artinya retakan 1mm yang diberi Cat maximum Stretch dapat bertahan hingga 7,5mm tanpa sobek. Sesuatu yang berlebihan tentunya, tetapi ada gunanya. Inilah pertama kali saya mendapatkan cat yang sama sekali tidak menetes dari rol ataupun kuas, tanpa perlu mengoleskannya terlebih dulu pada pinggiran dalam kaleng cat. Retak rambut sampai 3mm dapat langsung tertutup tanpa perlu memberikan kasa terlebih dahulu. Dianjurkan pengaplikasian hingga 2 atau 3 kali cat, tetapi saya mencobanya hanya dengan 1 kali cat dan luar biasanya lapisannya sangat tipis, sehingga warna cat yang putih solid terlihat agak transparan. Dengan 1 kali aplikasi sudah tidak bocor, tetapi saya belum tahu ketahanannya. Yang pasti cat ini cocok buat dak tanpa perlu memasang kasa, dan tentunya juga bisa diaplikasikan pada dinding yang retak di ketinggian tanpa perlu memasang kasa. Tinggal cat saja.

Jika dak beton telah terlanjur dikeramik, tetapi masih bocor juga, mungkin kebocoran terjadi dari natnya. Gambar sebelah kiri diberi DryLok, sedangkan gambar sebelah bawah menggunakan Maximum Stretch, tampak jorok, karena Maximum Stretch melekat kuat pada keramik, walaupun masih basah tak dapat diseka dengan lap basah, sudah kering dipel berkali-kalipun tetap nempel. DryLok maupun Maximum Stretch keduanya sama-sam ampuh. Untuk hasil yang rapi saat penggunan Maximum Stetch, sebaiknya gunakan masking tape atau disebut juga selotape kertas.


Saya juga telah membeli cat acrylic waterproofing Pattex D150 buatan Henkel Thailand di Mitra 10. Terdapat beberapa kemasan, kemasan 1 kg Rp 72.600, 1,5 kg Rp 101.200, 3kg Rp 222.200 dan 5 kg Rp 321.800. Saya beli yang 1,5 kg saja toh hanya untuk mencoba, bahkan jika butuh 3 kg, lebih baik beli 2 yang 1,5 kg saja, karena lebih murah. Warna hanya terdiri dari putih dan abu-abu. Ada juga merek MasterProtect 200 buatan BASF seharga Rp 260.000 untuk yang 5 kg, tetapi tidak dijelaskan secara eksplisit bisa buat dak, hanya disebutkan bisa buat atap. Sedangkan Pattex D150 disebutkan bisa buat balkon, dek, kayu, batu bata dan bisa dicat di atasnya. Disebutkan juga daya tutup Pattex D150, memerlukan 1,2 kg/m persegi untuk ketebalan 1mm. Berarti cukup boros.

Seperti saya duga sebelumnya, Pattex D150 memang boros, karena bentuknya seperti pasta yang kental. Sulit menghasilkan lapisan yang baik dengan menggunakan rol, bahkan belum semenit dicat, jika dirol kembali, cat akan kembali menempel pada rol, jadi daya lekat Pattex D150 ke dak beton tidak baik. Pada kemasannya tertera akan dapat dicat untuk yang kedua kalinya setelah setengah jam, hal ini benar, bahkan setelah satu jam pengecatan sudah kering benar. Untuk memudahkan pengecatan saya berikan sedikit air, walaupun pada kemasannya dinyatakan tidak perlu ditambahkan apa-apa. Jika ingin mengecat dalam jumlah yang sedikit, mungkin Pattex D150 bisa dicoba, tetapi jika ingin kualitas yang baik, apalagi ingin mengecat dalam jumlah yang luas, Maximum Strech dari Ames, pilihannya.

Pada tanggal 5 April 2017 hari ini saya meng-announce kabar menggembirakan buat yang ingin melakukan waterproofing.

Seperti biasa saya melakukan tes ini pada dak beton dan sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. (Mengapa harus di dak beton, jawabannya ada di Tambahan 20 Maret 2017 di bagian bawah artikel ini)  Cat tersebut adalah CAT TEMBOK Eksterior 100% Acrylic merek Davies Mega Shield Ultra yang dapat menutup retak rambut, sedangkan Davies Mega Shield Pro tidak dapat menutup retak rambut. Harga Davies Mega Shield Ultra 2,5 liter buatan Philippines tersebut adalah Rp 220,000 untuk warna cerah/terang level terbawah atau selevel di atasnya. Saya anjurkan menggunakan selevel di atas level terbawah pewarnaannya, karena level terbawah sangat pucat cenderung putih. Sayangnya cat tersebut hanya ada di Mitra 10, sedangkan di Bandung konon dulu ada Mitra 10, tetapi sekarang sudah tutup. Cat tersebut melekat cukup baik, walaupun daya lekatnya masih di bawah DryLok atau Maximum Stretch. Tahan terhadap genangan air.  Karena belum lima tahun, maka saya belum dapat memastikan ketahanan jangka panjangnya, tetapi prediksi saya baik. Daya sebarnya mencapai 12 meter persegi atau lebih murah daripada 4 liter cat waterproffing yang daya sebarnya maksimum 8 meter persegi seharga Rp 180,000. Boleh dihitung sendiri.

Keuntungan lainnya menggunakan Cat Tembok Eksterior 100% Acrylic adalah pengaplikasiannya lebih mudah daripada cat waterproofing, keuntungan linnya adalah bisa dioplos, jadi warna yaa suka-suka ente.

Klaim 100% Acrylic itu dari pabrik, gimana kalau kagak 100 % Acrylic, yang pasti dosa dan bisa dituntut di muka hakim. Sangat jarang yang berani menyatakan 100% Acrylic, tetapi harga minyak kotor dunia kan stabil di $50, jadi saya yakin makin banyak cat yang akan 100% Acrylic.

T R I V I A:
Ini bukan tentang waterproofing. Cat besi yang beredar beberapa tahun terakhir ini beberapa adalah cat besi yang sudah mengandung meni. Yang menggunakan pelarut thinner adalah Primtop buatan Propan dan Bodelac 2 in 1 buatan Nippon Paint. Primtop warnanya readystock, tetapi karena mungkin sudah lama di tokonya, maka warna dan komponen-komponen catnya sudah terpisah. Diaduk sampai capepun kagak bisa nyatu dengan baik. Padahal Ultraproof waterproofing buatan Propan hasilnya memuaskan. Jadinya hasil catnya belang-belang. Bodelac warna readynya  cuma putih dan hitam seharga Rp 54.000 per kilogram di BJ Home Bandung. Warna lainnya harus dioplos dengan harga -/+ Rp 70.000. Warna putihnya tercampur merata dan biasanya saya jadikan cat dasar. Bukan berarti semua hasil Nippon paint itu baik, nanti berangsur-angsur pasti saya ungkapkan mana saja cat yang baik dan buruk untuk masing-masing produsen. Ada lagi cat sejenis, tetapi berpelarut air, harganya lebih dari Rp 90.000 buatn Mowilex, tetapi saya cari di toko manapun tidak ada yang jual, adanya online. Kalau ada toko yang menjual cat tersebut, tolong beritahu saya dan pembaca lainnya.

B A R U : Waterproofing dengan ZOOM Spray Gun, direlease Desember 2019

Tambahan 22 Desember 2014:
2 hari yang lalu saya beli DryLok di Bandung bukan di Jakarta (sebenarnya nama catnya DryLok, bukan DryLock). Harga DryLok dimanapun ACE Hardware berada di Indonesia semua sama. Pertama-tama saya ke Baltos, ternyata DryLok-nya tidak komplit, padahal tokonya besar dan saya meminta untuk mengecek melalui komputer stok di toko ACE lainya, ternyata rupanya untuk cat DryLok sebagian sudah dipindahkan ke toko baru ACE di Dago dekat perempatan Sulanjana/Diponegoro ke arah selatan, padahal tokonya kecil, rupanya Baltos benar-benar sepi pengunjung. Harga-harga sudah pasti naik, karena keperkasaan US Dollar, tetapi yang mengejutkan adalah harga DryLok 1 liter (tepatnya 1 quart) Rp 135.000,-, sedangkan harga DryLok 1 gallon (tepatnya US gallon) yang isinya 4x yang 1 liter harganya naik menjadi Rp 369.000,-, sedangkan yang 2 gallon Rp 698.000,-. Tentu saja saya beli yang 1 gallon saja, karena kebutuhan cukup banyak, tetapi tak mau beli yang 2 gallon, karena setelah dibuka, tutupnya menjadi kurang rapat dan berarti tak bisa disimpan terlalu lama. Harga DryLok 1 liter yang aduhai (bayangkan kalau beli 4 kaleng), rupanya karena DryLok 1 liter banyak peminatnya dan artinya kebocoran yang terjadi cukup dicat yang diperkirakan bocor saja dan bukan semuanya dicat.

Tambahan 24 Desember 2014:
Setelah saya membaca brosur DryLok, saya baru tahu bagaimana cara kerja DryLok dan mengapa tidak mudah mengelupas serta ampuh betul waterproofnya. DryLok itu bisa masuk ke pori-pori semen termasuk retak rambut dan pada saat mengering DryLok tersebut mengembang, jadi mengunci dan mirip akar, sedangkan waterproofing lain hanya melapisi permukaan semen, tetapi pori-porinya dan retak rambutnya tetap berlubang dan begitu waterproofing tersebut mengelupas, maka air akan merembes melalui pori-pori dan retak rambut yang belum diisi apa-apa.

DryLok sebaiknya diaplikasikan pada dek yang kering, tetapi jika masih lembab tidak menjadi masalah, DryLok akan masuk ke pori-pori dan retak rambut sekaligus mengusir airnya ke luar (atas). Drylok cukup diaplikasikan 1 lapis cat saja dan jika sudah tidak bocor tidak perlu 2 lapis cat, walaupun 2 lapis cat tentunya lebih baik dan dicatkan secara tegak lurus antara lapis pertama dan lapis kedua. Terkadang retak rambutnya tampak memanjang dan untuk itu cukup dioleskan cat DryLok selebar 5 centimeter. Benar-benar irit kan!!!

Penjelasan foto: Saya terkadang mengupas dinding dalam yang bocor hingga ke plesterannya, karena sebagian plesteran dan aciannya sudah rapuh terkena bocoran. Kemudian plesteran yang tidak rata/licin itu diberi DryLok yang akan merekat dengan kuat pada bagian yang tidak rata tersebut, lebih boros daripada dilicinkan dahulu, tetapi lebih menjamin tidak bocor. Untuk finishing baru dilicinkan, tetapi jangan menggunakan plamur (plamur mengandung kapur yang dapat membuat DryLok mengelupas), lebih baik menggunakan acian, walaupun pengerjaannya lebih sulit.

Tambahan 19 Januari 2015:
Setelah DryLok diaplikasikan pada dek yang rembes, kadangkala masih terjadi rembesan untuk beberapa hari, bukan karena DryLoknya tidak berfungsi, tetapi karena di dalam beton masih terdapat sisa air. Yang perlu diperhatikan adalah apakah rembesan/tetesan airnya makin lama makin sedikit dari hari ke hari atau tidak. Jika akhirnya rembesan tersebut berhenti dan untuk waktu yang lama tidak rembes lagi, maka berarti DryLok tersebut walaupun baru diaplikasikan satu kali sudah berhasil, jika masih rembes juga maka DryLok perlu diaplikasikan untuk yang kedua kalinya dan jika perlu luas yang dicat perlu diperluas, karena ada kemungkinan tempat menetesnya air tidak sama dengan tempat air masuk, karena air dapat mengalir, walaupun di dalam beton, tetapi hal ini sangat jarang terjadi dan biasanya aplikasi DryLok satu kali saja sudah cukup. Benar-benar irit kan!!!


Tambahan 7 Pebruari 2015:
Biasanya pramuniaganya akan menawarkan produk yang lebih mahal untuk waterprofing, keduanya buatan Ames dengan harga yang sama Rp 499.000,- per gallonnya atau lebih mahal Rp 130,000 dari DryLok. Yang pertama adalah Strecth Extreme yang mampu melar hingga 750% dan katanya cocok untuk dak beton. Menurut saya melar hingga 750% adalah percuma, karena retak dengan lebar (bukan panjangnya lo!) 1 milimeter tak akan berlanjut menjadi retak dengan lebar 7,5 milimeter dan yang terpenting adalah cat waterproof tersebut hanya bersifat lapisan atau masuk ke-pori-pori seperti Drylok apa tidak? Ternyata buatan Ames ini, hanya bersifat lapisan, karena bisa melar sangat banyak. Juga tidak pernah diterangkan apakah tahan genangan air atau tidak. Yang kedua Blue Max, karena warnanya biru dan tidak ada warna lain, hanya cocok untuk pembuatan bak mandi darurat (bisa sampai kapasitas 2,5 meter kubik), keunggulannya bata atau bahan lain untuk membuat bak mandi darurat tersebut cukup diolesi Blue Max, maka Blue Max akan bersifat seperti lem yang waterproof, bahkan sesudah kering berbulan-bulanpun masih terasa agak lengket. Kemampuan melarnya bahkan sampai 800%. Menurut saya cat waterproof ini memang cocok untuk pembuatan bak mandi darurat, tetapi tidak cocok untuk dak beton, karena debu kemungkinan akan menempel semua dan akan sulit dibersihkan.

Sekarang ini sudah ada signage bahwa Blue Max tidak mempunyai Anti UV, sehingga untuk melapisi dak beton perlu dilapisi lagi oleh Anti UV. Blue Max juga tidak bisa seperti DryLok, karena Blue Max tidak dapat dipakai untuk melapisi dinding basement dimana terjadi tekanan dari dalam tembok/dinding basement. Oleh karena itu Blue Max harus diaplikasikan di bagian dalam bak mandi atau tangki dan bukan diluarnya.

Tambahan 10 Pebruari 2015:
Bisakah selain DryLok diaplikasikan di dinding luar dan dalam? Jawabnya jelas TIDAK!

Saya pernah mengaplikasikan Aquaproof di dinding dalam yang bocor, ternyata setelah beberapa waktu Aquaproof tersebut melembung, bukan kaya bisul, tetapi lebih tepatnya kaya orang hamil, berisi air. Walaupun Aquaproof tersebut cukup elastis, tetapi kalau sampai pecah tentunya sangat merepotkan. Aquaproof hanya melapisi dan tidak dapat menahan tekanan negatif (tekanan dari dalam), karena Aquaproof sama sekali tidak mencengkeram tembok yang dilapisinya. Sebaliknya DryLok mencengkeram tembok, karena pada saat pengeringan, DryLok yang masuk ke pori-pori tembok akan mengembang, jadi mirip Ficsher atau Dynabolt pada tembok.

Jadi hanya DryLok yang bisa menerima tekanan positif dan negatif, bisa untuk tembok luar dan dalam yang bocor/rembes.

Tambahan 22 Juni 2015:
Saat ini tidak tersedia DryLok 1 Liter/Quart. Yang ada DryLok Extreme 1 Liter/Quart seharga Rp 189.000. Sedangkan DryLok 1 Galon seharga Rp 459.000 dan DryLok Extreme 1 Galon seharga Rp. 529.000. Yang perlu diperhatikan dalam pembelian cat adalah kesegarannya. Pada cat yang sudah tidak segar, maka di bagian atas ketika tutup cat dibuka akan terdapat semacam lapisan minyak, jika dikocok akan bersatu kembali, tetapi jika didiamkan sehari, maka akan timbul semacam lapisan minyak kembali. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan pembukaaan tutup kemasan cat pada saat akan dicampurkan warna. Jika terjadi hal semacam ini, maka batalkan pembelian. Sebenarnya itu bukan lapisan minyak, tetapi lebih menyerupai gel yang berfungsi sebagai pengikat dan jika diaplikasikan pada tembok/dak akan luntur oleh air. Hindari cat semacam ini, semua merek cat berpelarut air bisa mengalami hal semacam ini.

Tambahan 25 Juni 2015:
Ternyata di beberapa toko ACE Hardware masih terdapat (mungkin sisa) DryLok 1 Liter/Quart seharga Rp 149.000.

Tambahan 27 Juni 2015:
Sebelum saya memulai menulis artikel ini saya sudah lama menggunakan DryLok, dan telah mencoba beberapa DryLok satu Quart dan satu Gallon dengan bermacam-macam pewarnaan. Sekarang ini saya merasakan bahwa DryLok mutunya berkurang, setidak-tidaknya hasil catnya lebih kasar daripada waktu pertama kali saya beli dan menjadi lebih boros. Tentunya saya bisa dengan mudah membandingkan hal ini, karena hasil pertama kali saya mengecat juga masih ada. Hal ini bisa saja terjadi dengan berbagai kemungkinan, PERTAMA, untuk menekan harga bisa saja pasir silikanya ditambah, KEDUA, cat tersebut tidak laku dan sudah lama, sehingga terjadi penggumpalan-penggumpalan yang menyebabkan hasil cat lebih kasar, karena saya melihat telah terjadi pemisahan cat dengan larutan gelnya pada DryLok Extreme, sehingga saya tidak jadi menggunakan DryLok Extreme dan menggunakan DryLok saja, KETIGA, harga pewarnaan (tinting) semakin mahal, mungkin digunakan kualitas warna yang berbeda. Merek lain mengharuskan kita membayar untuk tinting yang dapat berbeda Rp 40.000 untuk satu gallonnya dengan warna yang berbeda. Sejauh ini saya melihat sifat waterproofnya masih dapat diandalkan, tetapi tidak tahu bagaimana daya tahannya, terutama terhadap tekanan negatip, harus menunggu musim hujan terlebih dahulu.

Tambahan 25 Agustus 2016:
Tidak seperti Maximum Stretch Extreme buatan Ames yang dapat diaplikasikan pada dak beton yang masih agak lembab, maka Pattex D150 tidak dapat diaplikasikan pada dak beton yang masih agak lembab, jika dipaksakan, maka setelah sebulan, maka Pattex D150 akan dapat dikelupas (bukan mengelupas sendiri), karena daya rekat Pattex D150 dengan dak beton hampir tidak ada. Berhubung Pattex D150 juga kental seperti pasta, sehingga sulit untuk diaplikasikan dan hasil cat selalu tebal (boros), maka saat ini saya sama sekali tidak menganjurkan penggunaan Pattex D150.

Tambahan 16 Maret 2017:
Tahu bahwa sekarang ada UltraDry buatan Propan yang konon katanya bisa seperti DryLok, maka semua DryLok didiskon 20 persen dan sekarang DryLok biasa ukuran satu quartz (1/4 galon Amerika) yang dulu jarang ada sekarang muncul kembali. Setelah harga DryLok didiskon, maka harga UltraDry 1 liter hanya lebih murah sedikit daripada DryLok. UltraDry ada yang berukuran 2.5 liter, sedangkan DryLok ada yang berukuran 1 galon Amerika. Dan DryLok ada 2 jenis, DryLok biasa dan DryLok Extreme. Saya belum berminat mencoba UltraDry, karena harganya hanya lebih murah sedikit daripada DryLok, sedangkan saya sudah memakai DryLok lebih dari 5 tahun dan hasilnya memuaskan, lagipula saya mudah mendapatkan DryLok. Buat mereka yang jauh dari Ace Hardware dimana DryLok dijual, bisa saja mencoba UltraDry, tetapi Produk-produk Propan jarang ditemui di semua tempat penjualan cat, hanya ada di tempat-tempat tertwentu, padahal kotanya adalah Jakarta, Bekasi dan Bandung. Buat yang sudah mencoba UltraDry boleh melaporkan hasilnya di sini. Cobalah UltraDry pada dak beton luar dan dalam, saya sudah mencobanya pada DryLok dan hasilnya memuaskan (tentunya pada tembok luar dan dalam juga pasti memuaskan).


Efflorescent yang berat!!! DryLok juga bisa gagal, sudah tiga kali dikrok dan dicat dengan DryLok, tetap gagal, setelah diteliti ternyata di belakang tembok ini terdapat tempat cuci piring tetangga yang mengandung sabun. Jadi kalau ada yang menyatakan DryLok tahan terhadap sabun, itu pasti BOHONG BESAR Sayang kasus ini tampaknya kurang gaduh dibandingkan Kasus Ahok, yang tiba-tiba melempem, setelah Ahok kalah. Selang di sebelah kanan bawah gambar, sebagai pembanding besarnya efflorcence dibandingkan keseluruhan -/+ 9 meter persegi dinding yang di DryLok.

Tambahan 20 Maret 2017:

Memenuhi janji saya untuk membahas HydroStop, maka saya memberanikan diri untuk mengulasnya , walaupun baru 2 setengah bulan diterapkan, karena di Bandung pada bulan Pebruari banyak hujan dan banyak mendungnya.. Saya mengujinya pada dak beton, karena dak beton itu ekstrem, jauh lebih ekstrem daripada tembok. Pada dak beton ada bagian yang cepat mengering dan ada bagian yang tergenang, dan bisa berhari-hari, sehingga kadang-kadang lumutan. Saya menguji DryLok dan Maximum Stretch juga pada dak beton. HydroStop ini buatan Inter Aneka Lestari Kimia yang juga membuat waterproofing, tetapi mungkin sekarang ini mulai tergerus market sharenya, apalagi sekarang semakin banyak merek waterproofing baru. HydroStop konon bisa seperti DryLok, tetapi sejak semula sudah ragu, karena HydroStop itu bubuk, sedangkan DryLok itu kan larutan. Apa bisa bubuk yang dilarutkan, bisa setara dengan larutan buatan pabrik. Mengikuti petunjuk campuran airnya, maka akn didapatkan campuran yang agak kental, sehingga sulit untuk diaplikasikan sebagai acian. Acian akan tidak rata dan tebal. Jika diencerkan, maka akan timbul retak-retak rambut pada HydroStop. Saya sama sekali tidak menganjurkan HydroStop sebagai pengganti DryLok. HydroStop jangan dipakai untuk dak beton, maupun dinding dalam. Untuk dinding luar boleh dicoba sendiri. Mau dibiarkan expose, silakan, kalau berani. Harga Hydrostop di Mitra 10 Rp 16,000 per 2Kg, di diskon jadi Rp 14 ribuan, sedangkan di BJ Home Bandung Rp 18,000,- Memakai campuran air sesuai petunjuk, hanya akan didapatkan 0,6 - 0,8 meter persegi HydroStop. Jadi untuk acian 8 meter persegi butuh 10 bungkus HydroStop atau setidaknya Rp 140,000. Saya lebih memilih acian semen PC biasa dan kemudian di waterproofing dengan Ultraproof pada dinding luar. Daya lekat HydroStop hanya sedikit lebih baik daripada semen PC biasa pada beton lama yang tak dikikis dulu.

BARU: http://allsarwa.blogspot.co.id/2016/06/vaksin-tak-palsu-di-biofarma.html dimana sebaiknya, melakukan vaksinasi.


CATATAN:
Artikel di atas banyak pembacanya, mungkin anda juga tertarik membaca:
* Tentang memilih/membuat air minum yang murah:
http://allsarwa.blogspot.com/2010/11/air-minum-sehat-murah-pureit-rp-100-per.html
* Tentang memilih aki yang baik dan murah:
http://mobil-timor.blogspot.com/2010/06/accu-awet-tahan-lama-sejak-beli.html
* Tentang Lampu LED 7 Watt paling murah:
http://allsarwa.blogspot.com/2015/01/lampu-led-murah-rp-25000.html
* Tentang Negara Bangsa Indonesia:
http://pembauran-sejati.blogspot.com/2010/06/kawin-campur-choky-sitohang-menjaga.html

* Sehubungan dengan ACE Hardware:
http://allsarwa.blogspot.com/2015/05/hati-hati-barang-ditukar-di-living-plaza.html