Rabu, 10 Maret 2010

Obat Tetes Air Mata Buatan dan Glaucoma (Update: End of October 2019)

Obat Tetes Air Mata Buatan ada 2 (dua) macam kemasan:

Obat Tetes Air Mata Buatan Steril kemasan 0,6 ml, kira-kira bisa untuk 10 tetes (cukup 1 tetes per mata, jangan 2 tetes. Pemborosan! Bagaimana kalau sampai meluber? Meluber berarti mata sudah cukup basah, jadi jangan ditambahi 1 tetes lagi).
Maksudnya Steril adalah Tanpa Pengawet dan dikemas kecil-kecil @ 0,6 ml, supaya 1 atau 2 hari sudah habis. Dipakai untuk mata yang sudah teriritasi (Panas atau Perih atau Gatal) dan kalau sudah tidak iritasi bisa menggunakan Obat Tetes Air Mata Buatan Botolan.
Paling Murah merek Cendo Lyteers (buatan RS Mata terbaik di Bandung, Indonesia dan Asia Tenggara). Harganya -/+ Rp. 20.000,- untuk strip isi 5 @ 0,6 ml.

Obat Tetes Air Mata Buatan Botolan sebenarnya Steril juga, ketika dikemas di pabrik. Karena isi botol cukup banyak, maka isinya tidak akan habis dalam 1 atau 2 hari dan karenanya diberi Pengawet. Walaupun telah diberi Pengawet, isi botol hendaknya dihabiskan dalam waktu 1 (satu) bulan, setelah tutup dibuka.
Untuk penggunaan terus menerus gunakan yang Botolan saja (bila mata tidak iritasi). Sehari 3X sampai 4X biasanya sudah cukup. Jika merasa kurang tentunya frekuensi penetesan dapat ditambah dan bukannya menambah jumlah tetesnya tiap kali dilakukan penetesan. Jadi melakukan penetesan 6X 1 tetes jauh lebih baik daripada 3X 2 tetes.
Dalam melakukan penetesan jangan telat-telat sampai mata perih (sudah mulai teriritasi kembali) yang mengharuskan kita untuk sementara memakai yang Steril lagi (0,6 ml atau 2X 0,6 ml sudah cukup).
Paling Murah merek Rohto Tears (lisensi Jepang) Rp. 8.190,- untuk 10 ml di Giant Department Store. Berturut-turut dengan harga yang relatif sama, tetapi dengan volume yang lebih sedikit adalah Insto Moist (7,5 ml) dan Visine Tears (6,0 ml).
Bagi yang memakai Contact Lens harus konsultasi dengan Dokter Mata terlebih dahulu, karena Pengawet Benzalkonium Chloride dan pengawet lainnya dapat mengendap pada contact lens.

Jangan menggunakan Obat Tetes Mata untuk Mata Merah sebagai Pelumas Pengganti Air Mata Buatan, karena Obat Tetes Mata untuk Mata Merah bekerja menyempitkan pembuluh darah mata, sehingga mata merah menjadi terlihat putih. Penggunaan terus menerus dapat mengakibatkan mata kekurangan Oksigen.
Mata Kering sebenarnya Mata Sehat hanya Kurang Pelumas.

Ciri-ciri Mata Kering adalah Panas atau Perih atau Gatal berkelanjutan untuk jangka waktu 1 (satu) bulan atau lebih terus menerus muncul tidak muncul tidak, apalagi jika sudah muncul pada pagi hari padahal belum banyak membaca misalnya. Umur 50 tahun ke atas dapat dicurigai mengalami mata kering. Dapat muncul lebih dini bagi pengguna contact lens dan mereka yang terus menerus terpapar AC. Diagnosa yang pasti hanya oleh Dokter Mata.
Mata dapat juga terasa Panas atau Perih, jika bulu mata salah tumbuh masuk ke dalam mengilik-ngilik mata. Kasus ini juga harus dibenahi oleh Dokter Mata. Bulu Mata tidak boleh dicabut, tetapi hanya boleh dibakar oleh Dokter Mata.
Mata terasa berair sebelah juga bisa disebabkan oleh mata kering. Lo kok bisa??? Terasa berair bukan berarti berair. Itu perasaan kita saja. Karena mata kering, maka mata berusaha mengeluarkan lebih banyak air mata dan hal ini yang menyebabkan mata terasa berair; Kalaulah benar air matanya keluar, maka komposisi air mata tersebut sudah tidak tepat lagi, karena dipaksa keluar padahal produksi sudah tidak sempurna. Perlu penambahan Air Mata Buatan. Tetapi mengapa yang terasa hanya sebelah? Sebenarnya dan biasanya kedua bola mata telah mulai kering, hanya saja salah satu dapat lebih parah dari yang lainnya dan bola mata yang lebih sensitiflah yang biasanya merasakan duluan. Jadi penambahan Air Mata Buatan harus pada kedua belah mata sekaligus.

Sejauh ini tidak ada hubungan yang significant antara Glaucoma dengan ObatTetes Air Mata Buatan Berpengawet, kecuali kita adalah Glaucoma Suspect. Senyawa Borat diperkirakan berpengaruh pada Glaucoma Suspect, karenanya pencuci mata Boorwater (senyawa Borat) sekarang ini juga sudah tidak digunakan lagi.
Glaucoma Suspect: Jika di antara keluarga sedarah ada yang terkena Glaucoma, maka kita harus rutin memeriksakan tensi/tekanan bola mata kita setidaknya setahun sekali. Adik atau Kakak Kandung yang terkena Glaucoma harus membuat kita lebih waspada dibandingkan misalnya salah satu orang tua kita yang terkena Glaucoma (resesif).
Hereditas atau Keturunan mempengaruhi bentuk bola mata kita dan mungkin juga Glaucoma.

Tambahan:
Setelah berbulan-bulan saya dapat menyimpulkan bahwa:
Visine Tears paling jelek menetesnya. Ingin satu tetes saja bisa menetes sampai dua tetes (Pemborosan).
Insto Moist paling baik menetesnya. Menetes dengan baik dan tetesannya kecil/sedikit.
Kalau menggunakan Visine Tears dan Insto Moist kadang-kadang masih sering perih.
Yang Paling Nyaman Rohto Tears dan hingga sekarang tidak pernah merasa perih. Tetesan Rohto Tears juga cukup baik, walaupun tidak sekecil/sesedikit Insto Moist.

Update-1 25 Nopember 2011:
Sudah lebih dari 2 tahun saya terus menerus menggunakan Rohto Tears dan sudah 2 kali saya ke dokter mata (setahun sekali) untuk kontrol Dioptri dan kemungkinan adanya Katarak. Selama ini tidak ada keluhan apalagi sampai ketergantungan terhadap pemakaian Obat Tetes Air Mata Buatan Botolan (Ini kan bukan Narkoba). Penggunaannya yaa memang harus terus menerus, kan produksi Air matanya sudah berkurang. Hal ini ibarat Air Ludah yang makin sedikit dan makin kental pada orang yang semakin tua, karenanya yaa perlu kontrol setengah tahun sekali untuk dibersihkan Karangnya. Jadi jangan tunggu sampai sakit gigi atau goyah semua lalu ompong, baru ke dokter.

Saya membeli Rohto Tears sekaligus 12 botol (1 lusin) Rp.78.000,- atau kalau diecer Rp.7.500,- per botol.

Update-2 28 Maret 2016:
Sudah beberapa bulan Rohto Tears tidak ada di pasaran dan Visine Tears lebih dulu menghilang. Saat ini Insto Moist dijual Rp 11.500,- di Superindo, sedangkan Cendo Lyteers dijual di apotik dekat rumah seharga Rp 29.700,-. Botol Insto Moist yang kecil 7,5 ml enak untuk dibawa-bawa, walaupun untuk membuka tutupnya yang tersegel untuk pertama kali cukup sulit, karena tutupnya licin dan berbentuk kerucut. Cendo Lyteers isinya 15ml atau 2x lipat isi Insto Moist. Tetesan Insto Moist kecil saja dan cukup untuk 2 jam, sedangkan tetesan Cendo Lyteers cukup besar/banyak dan cukup untuk 3 jam dan berasa agak kental. Insto Moist tentunya lebih efisien daripada Cendo Lyteers, tetapi jika Insto Moist tidak dijumpai tentunya dapat menggunakan Cendo Lyteers.

Update-3 Akhir Oktober 2019:
Promo di Superindo, Insto Dry Eyes (dahulu Insto Moist) Rp 14.925 menjadi Rp 13.450, Rohto Dryfresh (dahulu Rohto Tears) Rp 19,000 menjadi Rp 15,200. Catatan Visine Tears memang benar2 sudah didiscontinue, Rohto Dryfresh sekarang botolnya mengecil menjadi hanya terisi 7ml. Sedangkan harga Cendo Lyteers di apotik dekat rumah adalah Rp 36.000. Maka sekarang ini saya hanya membeli Cendo Lyteers dan Insto Dry Eyes.

Update-4 Nopember 2019:
Saya beli Cendo Lyters di Apotek Generik sekitar Rp 34,000. Jika uang/budget anda mencukupi, maka gunakan saja Cendo Lyters, terutama baru bangun tidur. Tetapi menggunakan Cendo Lyteers dan tambahan Insto Dry Eyes juga ok.

Catatan:
Jika anda menyukai artikel kesehatan, mungkin artikel saya ini juga dapat menambah pengetahuan anda http://allsarwa.blogspot.com/2014/01/tumor-marker-murah-nyaman.html dan http://allsarwa.blogspot.com/2015/02/sinusitis-perlu-tes-alergi-murah.html